Baca Juga: Peringati World Bike Day, Anies Baswedan Ungkap Akan Tambah Jalur Sepeda Sepanjang 101 Kilometer
“Jangan Lagi ada diskriminatif jangan lagi ada perkataan yg tidak pantas Kepada semua pihak... mari Olah raga untuk kesehatan.. mari humanis kepada semua pengguna jalan.. saya tidak akan mungkin menyalahi Aturan UU.. Demikian agar tidak salah Paham,” tulis Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni dalam penjelasannya meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo turun tangan dalam kontroversi jalur sepeda Sudirman-Thamrin, DKI Jakarta.
Ahmad Sahroni mengatakan Kapolri bisa membongkar jalur sepeda permanen jika dianggap perlu.
Baca Juga: Sempat Viral, Kepolisian Akhirnya Beri Tindakan Bagi Pengguna Sepeda yang Keluar Jalur
Kontroversi jalur Sudirman-Thamrin itu dibahas dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Juni 2021.
Ahmad Sahroni mengatakan jalur sepeda memunculkan isu diskriminasi bagi pengguna jalan.
Tak hanya itu, Ahmad Sahroni menyayangkan jalan umum tersebut dijadikan jalur sepeda permanen karena hanya digunakan selama 2 jam.
Dia khawatir komunitas pengguna jalan lain, seperti komunitas biker atau pesepeda, juga akan meminta jalur khusus dan pada akhirnya menimbulkan masalah bagi pemerintah.***