KABAR BESUKI - Tenaga kesehatan memiliki risiko tinggi tertular virus Covid-19 meski telah divaksinasi. Lingkup kerja yang langsung berhadapan dengan pasien konfirmasi positif atau bahkan ada yang langsung berhadapan dengan virusnya mengharuskan mereka mendapatkan vaksin penguat.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya menyadari bahwa beberapa perawat dan dokter itu ada yang terkena virus Covid-19 dan harus diisolasi mandiri.
Ia mengaku prihatin dan berkomitmen akan terus memperhatikan kesehatan perawat, dokter, dan bidan.
Baca Juga: Percepat Penanganan Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin
Vaksinasi booster atau vaksinasi tahap ke-3 bagi tenaga kesehatan itu rencananya akan dilakukan sesegera mungkin setelah memfinalisasi diskusi dengan asosiasi dokter, perawat, dan bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga dengan moderna.
''Akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi mereka sebagai salah satu garda terdepan kita yang harus kita lindungi,'' kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Senin, 12, Juli 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain itu, Menkes juga mengungkapkan perlunya tambahan tenaga perawat dan dokter. Pihaknya sudah mengidentifikasi kebutuhan antara 16 sampai 20 ribu perawat.
Vaksinasi booster atau vaksinasi tahap ke-3 bagi tenaga kesehatan itu rencananya akan dilakukan sesegera mungkin setelah memfinalisasi diskusi dengan asosiasi dokter, perawat, dan bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga dengan moderna.
''Akan dimulai secepat-cepatnya untuk melindungi mereka sebagai salah satu garda terdepan kita yang harus kita lindungi,'' kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Senin, 12, Juli 2021, seperti dilansir Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain itu, Menkes juga mengungkapkan perlunya tambahan tenaga perawat dan dokter. Pihaknya sudah mengidentifikasi kebutuhan antara 16 sampai 20 ribu perawat.
Baca Juga: Kasus Covid-19 tak Juga Turun, Rocky Gerung Kritik Presiden: Turunkan Covid atau Turunkan Presiden
''Kita sudah mempersiapkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus sekolahnya, sudah lulus juga uji kompetensi nya, dan masih di tingkat akhir. Atas instruksi bapak Presiden nanti kami akan bicara dengan Bapak Menteri Pendidikan bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik,'' ucapnya.
''Kita sudah mempersiapkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus sekolahnya, sudah lulus juga uji kompetensi nya, dan masih di tingkat akhir. Atas instruksi bapak Presiden nanti kami akan bicara dengan Bapak Menteri Pendidikan bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik,'' ucapnya.
Terkait dokter, ada gap sekitar 3 ribuan dokter yang diperlukan dengan penambahan kasus ini.
''Kita juga melihat bahwa dokter-dokter yang akan selesai internshipnya di tahun ini ada sekitar 3.900. jadi kita juga sudah mempersiapkan dokter-dokter tersebut yang baru lulus dan bersiap untuk segera masuk (bertugas menangani pasien Covid-19),'' tambah Menkes.
Baca Juga: Dokter Lois Sebelumnya Pernah Singgung Raffi Ahmad, Bahkan Sebut akan Meninggal Seperti Suami BCL
Vaksin booster sendiri adalah salah satu metode yang mungkin akan dipilih untuk mencegah dampak buruk atau komplikasi yang disebabkan oleh Covid-19.
Meski begitu, masih ada manfaat lainnya dari pemberian vaksin ini pada tubuh.
Vaksin ini bekerja sesuai dengan namanya, yaitu untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap patogen tertentu setelah menerima dosis vaksin awal.
Baca Juga: Fahri Hamzah Beri Tanggapan Mengenai Penangkapan Dokter Lois: Seharusnya Dilindungi Haknya Berbicara
Pada dasarnya, ada dua skenario yang membuat seseorang membutuhkan vaksin booster untuk penyakit Covid-19, yaitu untuk memperpanjang perlindungan pasca vaksin sebagai langkah penguat dan mencegah penularan dari varian virus corona yang telah bermutasi.
Sebagai contoh, ada beberapa penyakit yang diberikan saat kecil untuk mencegah penularan dan terjadinya komplikasi.
Saat orang tersebut dewasa, vaksin booster diperlukan guna memperkuat kembali sistem imun yang dapat diakibatkan virus telah bermutasi. Beberapa contoh vaksin ini adalah difteri dan tetanus, yang bahkan diberikan setiap 10 tahun sekali.***