Network
KABAR BESUKI – Ferdinand Hutahaean, mantan politisi Partai Demokrat, merasa miris dengan sikap orang-orang yang menghina Presiden Jokowi saat sedang bagi-bagi sembako.
Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean juga mengomentari blusukan Presiden Jokowi saat pembagian sembako di kawasan Sunter, utara Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Ferdinand Hutahaean ini membuktikan betapa bersihnya hati pemimpin negara.
Beberapa netizen di media sosial berpendapat bahwa Jokowi seharusnya tidak harus turun langsung ke lapangan untuk membagikan sembako kepada mereka yang terkena dampak.
Hal ini karena kepala negara dapat memerintahkan bawahannya atau pejabat daerah untuk melakukannya.
Namun, tindakan tersebut selalu dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa sebagai presiden Jokowi seharusnya tidak melakukan pekerjaan sederhana seperti itu.
Karena itu, Ferdinand Hutahaean mengaku miris melihat kenyataan yang terjadi di depan umum.
Baca Juga: Anies Baswedan Menangis Saat Bacakan Daftar Korban Meninggal, Ferdinand Hutahaean: Tangis Palsu
“Miris melihat sikap buruk dari orang2 yg mencemooh perbuatan baik. Presiden @jokowi membantu warganya dgn membagi sembako adalah perbuatan baik dan wujud kepedulian nyata. Sayangnya ada mulut dan otak yg mencemooh perbuatan baik itu tp diam dgn kejahatan korupsi sahabatnya. A**!,” tulis Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @FerdinandHaean3.
Bagaimana mungkin perbuatan baik Jokowi justru ditertawakan oleh rakyatnya sendiri.
Selain itu, ada segelintir orang yang menghujat kebaikan Jokowi, namun bungkam ketika temannya terbukti melakukan perbuatan korupsi.
Baca Juga: Habib Rizieq Disebut 'Satrio Piningit', Ferdinand Hutahaean: Tidak Mungkin, Chat Mesum dengan Janda
Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga mengomentari cuitan media sosial milik salah satu netizen yang menyebutkan bahwa Refly Harun berpendapat dengan aksi Presiden Jokowi blusukan itu dinilai mirip dengan wali kota.
Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa hanya setan yang bisa menghina dan mencemooh suatu perbuatan baik.
Dirinya juga tersirat suatu pesan yaitu tetaplah berbuat kebaikan hingga membuat setan menjadi kepanasan.***
