KABAR BESUKI - Rocky Gerung menyoroti kejanggalan pada aksi pencitraan yang dilakukan Presiden Jokowi di sebuah apotek pada Jumat, 23 Juli 2021 kemarin.
Rocky Gerung mengatakan pencitraan yang dilakukan Presiden Jokowi di sebuah apotek merupakan pencitraan yang sia-sia belaka, karena tak dapat menyelesaikan persoalan rakyat.
"Bener, yang ditangkap oleh internasional, Indonesia itu rakyatnya suffering, mengalami misery. Dan itu yang nggak pernah dihitung oleh Istana karena kedunguannya untuk bikin-bikin promosi video-video pencitraan itu. Jadi kita bisa lihat akibatnya, kalo orang isoman ya udah terima nasib aja," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Lakukan Blunder dalam Pencitraan Dirinya Saat Pergi ke Apotek
Rocky Gerung kemudian menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sesungguhnya bermaksud untuk mencitrakan dirinya sebagai sosok yang merakyat dan sederhana.
Akan tetapi menurut dia, hal tersebut justru menunjukkan ketidakmampuan Presiden Jokowi dalam mewujudkan keadilan sosial.
"Jadi kita lihat pencitraan mau ditampilkan bahwa presiden itu merakyat, sila keempat dia pakai yang bunyinya (dalam kalimat satire) adalah 'Kerakyatan yang dipimpin oleh kedunguan'. Kemarin juga muncul bahwa presiden itu sederhana, sepatunya Rp100.000, celananya Rp60.000 segala macem. Iya, dia tampil sederhana tapi kemewahan dia itu adalah ketidakmampuan untuk menyelenggarakan keadilan sosial. Kan nggak begitu caranya," ujarnya menjelaskan.
Rocky Gerung kemudian mempertanyakan kelangkaan obat yang berbanding terbalik dengan APBN senilai Rp1.200 triliun yang disiapkan pemerintah untuk pemberian subsidi obat.