Rocky Gerung Soroti Kejanggalan Pencitraan Presiden Jokowi di Sebuah Apotek: Nggak Punya Otak

Menurutnya, pemerintah seharusnya memikirkan cara agar tidak terjadi kelangkaan obat di apotek-apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Bagaimana mungkin ada uang Rp1.200 triliun di APBN tapi obatnya kosong? Kan otak kita mengatakan begitu. Presiden harusnya ada di Istana untuk cari cara agar supaya apotek itu nggak kekurangan obat," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Pergantian Presiden Sebagai Akar dari Segala Solusi untuk Mengatasi Pandemi Covid-19

Rocky Gerung kemudian menyoroti adanya sejumlah kejanggalan pada aksi pencitraan yang dilakukan Presiden Jokowi di sebuah apotek yang menjadi viral di dunia maya.

Dia mengatakan bahwa aksi pencitraan yang dilakukan Presiden Jokowi telah dirancang sedemikian rupa sejak dua hari sebelumnya, karena peralatan kamera yang digunakan untuk mengambil gambar telah dititipkan di apotek tersebut terlebih dahulu.

"Saya perhatikan itu, bahkan si Mbak-mbak apotekernya itu dia dengan lancar mengucapkan kalimat itu (yang menyatakan bahwa persediaan obat di apotek tersebut habis). Berarti dua hari sebelumnya udah dikasih narasinya, lalu kameranya udah nongkrong di situ dari sehari sebelumnya supaya nggak perlu diatur-atur lagi," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Bicara Mengenai Indikasi Kartel Profesor di Balik Rangkap Jabatan Rektor UI hingga PPKM Level 4

Rocky Gerung mengatakan, upaya pencitraan yang dilakukan Presiden Jokowi dan timnya di sebuah apotek merupakan sebuah blunder yang dinilainya memalukan.

Ketidakmampuan Presiden Jokowi dalam menyampaikan pesan pada aksi pencitraan yang dilakukannya justru membuat rakyat semakin frustasi karena pandemi Covid-19 masih belum kunjung usai.

"Ini memang satu paket yang nggak ada otak semua itu. Yang bikin nggak ada otak, yang jadi punakawan nggak ada otak, yang lagi pamer di situ juga. Ini kumpulan orang yang nggak punya otak, yang mengakibatkan rakyat itu frustasi," tuturnya.***