Menurut Profesor Yahdiana Harahap, tidak ada interaksi antara obat standar Covid-19, kecuali antara klorokuin, hidroksiklorokuin, dan azitromisin.
Selain itu, mungkin juga ada efek lain jika pasien memiliki penyakit penyerta.
Meski obat standar Covid-19 memiliki risiko rendah terkait efek negatif interaksi obat, Profesor Yahdiana Harahap tetap menekankan penggunaan obat tersebut harus dikontrol.
“Sekarang masyarakat kita, terutama yang isoman kan membeli sendiri-sendiri, yang obat keras juga dibeli harus dengan resep dokter, kemudian dia mengatur sendiri cara pemberian obatnya. Itulah yang dikhawatirkan,” kata Profesor Yahdiana Harahap.
Efek interaksi juga dapat terjadi antara obat sintetik dan herbal. Interaksi ini terjadi karena jamu juga mengandung berbagai bahan kimia.
Menurut Profesor Yahdiana Harahap, oleh karena itu sebaiknya obat herbal diminum setelah obat sintetik mencapai efek maksimal.***