Padahal menurutnya, tidak adanya transparansi terhadsp suatu keadaan justru membuat kondisi semakin memburuk..
"Kan kalau seorang dokter di daerah ngoceh, nanti kepala dinasnya itu kasih dia teguran, demikian berlanjut tuh. Ketidakterusterangan dalam keadaan justru makin memburuk dan semakin kita tahu bahwa lokal itu selalu jauh dari fasilitas kesehatan," katanya.
Rocky Gerung kemudian membandingkan Anies Baswedan dengan kepala daerah di luar Jawa dalam meyakinkan publik terkait penanganan pandemi.
Menurut dia, Anies Baswedan dinilai telah memiliki pengalaman di level nasional sehingga Gubernur DKI Jakarta itu mampu menepis dengan cerdas terhadap berbagai upaya politik dari kubu lawan yang bermaksud ingin mendegradasi reputasinya dengan sejumlah hasil kerja kerasnya bersama Pemprov DKI Jakarta.
Sedangkan beberapa kepala daerah di luar Jawa memilih untuk 'bermain aman' demi menghindari upaya politik untuk melengserkan posisinya dari jabatannya.
"Nggak sama kemampuan Anies untuk meyakinkan rakyat Jakarta dengan kemampuan seorang Bupati yang jauh di pelosok, karena dia tahu nanti ada usaha politik untuk mendongkel dia," ujar dia.
Rocky Gerung menyimpulkan bahwa benang kusut penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia tidak terlepas dari unsur politik dan ekonomi yang menjadi incaran para pencari rente.
Sehingga, hal tersebut dapat mengikis harapan publik yang menginginkan agar Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19.