Sehingga, pers akan mengupas habis topik tersebut termasuk potensi saling serang di antara ketiga kubu tersebut.
"Jadi pertarungan ini akan menjadi konsumsi anak buah pers, oleh karena itu akan tahu siapa yang akan membuka kebobrokan siapa itu kira-kira," katanya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Turunkan Baliho Puan Maharani di Jateng, Benarkah? Ini Faktanya
Rocky Gerung kemudian memberikan pendapatnya mengenai penyebab Luhut Binsar Pandjaitan tidak tertarik untuk maju dalam bursa Pilpres 2024.
Dia berpendapat, dalam kondisi saat ini saja dia telah menjadi penguasa negeri yang sesungguhnya, meski hanya menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus memimpin penanganan pandemi Covid-19 di Jawa-Bali.
Dia juga menilai Luhut Binsar Pandjaitan akan menciptakan biografinya sendiri sebagai sosok yang sangat bertanggung jawab di balik kegagalan Presiden Jokowi dalam membuat kebijakan.
"Saya kira pikiran Pak Luhut betul, dia di ujung usianya segera ingin menambahkan satu bab biografinya bahwa dia pernah menjadi tokoh sentral dalam kepresidenan Pak Jokowi, bahwa dia kemudian menyesal karena pemerintahan Presiden Jokowi tidak sukses, secara gentleman Pak Luhut juga akan mengatakan bahwa 'Saya juga ikut bertanggung jawab terhadap kegagalan Presiden Jokowi'," ujar dia.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, AHY Lebih Unggul Dibanding Puan Maharani dan Airlangga
Mengenai beredarnya foto yang memperlihatkan baliho Puan Maharani yang terpasang di depan WC umum dekat sebuah sungai, Rocky Gerung memberikan penafsiran berdasarkan analoginya.
Menurutnya, baliho Puan Maharani yang beredar di sepanjang jalan hanya layak untuk ditempatkan di tempat-tempat yang identik dengan polusi.