Said Didu Kritik Tajam Tes PCR Sebagai Syarat Aktivitas Kemasyarakatan: Memperkaya Pengusaha dan Oligarki

- 12 Agustus 2021, 07:50 WIB
Said Didu Kritik Tajam Tes PCR Sebagai Syarat Aktivitas Kemasyarakatan: Memperkaya Pengusaha dan Oligarki
Said Didu Kritik Tajam Tes PCR Sebagai Syarat Aktivitas Kemasyarakatan: Memperkaya Pengusaha dan Oligarki /Said Didu/Tangkap Layar Twitter.com/@msaid_didu

KABAR BESUKI - Pengamat ekonomi dan politik Said Didu memberikan kritik tajam terhadap tes PCR yang dijadikan sebagai syarat aktivitas kemasyarakatan.

Said Didu menganggap tes PCR sebagai syarat aktivitas kemasyarakatan dapat memiskinkan rakyat dan memperkaya pengusaha serta kaum oligarki di balik bisnis Covid-19.

"Mohon pemerintah memikirkan dengan serius pemberlakuan PCR utk syarat aktivitas rakyat krn syarat ini makin memiskinkan rakyat dan memperkaya pengusaha dan oligarki bisnis Covid-19," kata Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @msaid_didu pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Baca Juga: Jokowi Diminta Turunkan Harga PCR atau Swab Harus Murah, Tompi Sebut di Negara Lain Malah Lebih Murah

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan atau institusi memang telah lama memberlakukan tes PCR bagi pekerja yang akan melakukan pekerjaan di kantor atau tempat kerja secara intensif khususnya dalam situasi yang makin genting seperti saat ini.

Kebijakan tes PCR ini umumnya dilakukan oleh perusahaan, institusi, atau pihak manapun yang melakukan kegiatan operasional yang bersifat esensial atau semi-esensial.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari penerapan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 atau timbulnya klaster baru di lingkungan kerja.

Baca Juga: Mendag Sebut Tes PCR Jadi Syarat Masuk Mall Selain Kartu Vaksin, dr Tirta: Kau Pikirlah Pake Nurani

Selain itu, kebijakan yang menjadikan tes PCR sebagai persyaratan juga diberlakukan oleh sebagian pihak yang menyelenggarakan event atau acara off-air dengan melibatkan partisipasi publik meski terdapat batasan dalam penyelenggaraannya.

Salah satu contohnya ketika sebuah agenda seminar (dan acara sejenisnya), pesta pernikahan (dan acara sejenisnya), maupun acara lainnya.

Akan tetapi, kontroversi mulai mencuat ketika tes PCR mulai menjadi persyaratan untuk masuk ke fasilitas publik yang memang menjadi kebutuhan masyarakat seperti pasar atau mall.

Sebab, harga tes PCR di Indonesia tergolong begitu mahal sedangkan tak semua masyarakat memiliki kemampauan untuk membayarnya.

Bahkan, saat ini sejumlah mall di berbagai wilayah telah menjadikan vaksin sebagai syarat yang harus dipenuhi pengunjung untuk masuk ke area tersebut, begitupun dengan syarat untuk masuk ke area publik lainnya.

Baca Juga: Tes PCR Jadi Syarat Masuk Mall, Dokter Tirta Sentil Kemendag: Mau Dagang PCR atau Gimana

Pernyataan Said Didu yang memberikan kritik tajam terhadap kebijakan tes PCR sebagai syarat aktivitas kemasyarakatan menuai respon dari netizen.

Mayoritas netizen mengaku sependapat dengan pernyataan Said Didu karena kebijakan tes PCR sebagai syarat aktivitas kemasyarakatan dinilai hanya merupakan akal-akalan untuk memuluskan kepentingan bisnis pengusaha dan oligarki.

Netizen Setuju Kicauan Said Didu Terkait Kritik Tes PCR
Netizen Setuju Kicauan Said Didu Terkait Kritik Tes PCR Tangkap Layar Twitter.com/@msaid_didu

"Lama saya curiga banyak kecurangan berlindung dibalik Herd Immunity.. mudharat karena tidak konsekuen dengan konstitusi UUD 45 pasal 28 h ayat 1.. komstitusi aturan negara di atas organisasi, maka itu dasar menutup bandara mencegah penyebaran baru dari luar negeri..," kicau akun @Makmur13745478 membalas kicauan akun @msaid_didu.

"Masalah ini stuju banget @msaid_didu kok bisa di saat rakyat lg susah ekonomi rakyar kecil berantakan mau makan aja bingung, krja di berhentikan, ini mlh mau nyekik rakyat lg, kmana2 hrus ada PCR ada uang buat makan aja udah seneng, @jokowi @KemenkesRI @Kemendag," kicau akun @wahidin96359819.

"Saya sudah tidak mau lagi ikut anjuran negara ini tentang covid. Mau PCR, mau vaksin atau mau apa pun..yg saya pikirkan skrng bagaimna usaha saya yg tingal cuma 1 lgi ini bisa bertahan, walau harus berhutang kesana kemari..ampun, nyerah saya dgn keadaan ini pak," kicau akun @AnggaPu71307693.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah