Said Didu Ajak Masyarakat Bangga Disebut 'Tukang Nyinyir' demi Sampaikan Data dan Fakta

- 14 Agustus 2021, 09:10 WIB
Said Didu Ajak Masyarakat Bangga Disebut 'Tukang Nyinyir' demi Sampaikan Data dan Fakta
Said Didu Ajak Masyarakat Bangga Disebut 'Tukang Nyinyir' demi Sampaikan Data dan Fakta /Said Didu/Tangkap Layar Twitter.com/@msaid_didu

KABAR BESUKI - Pengamat politik Said Didu mengajak masyarakat untuk bangga jika disebut sebagai 'tukang nyinyir' demi menyampaikan data dan fakta.

Said Didu menilai, selama ini kalangan pemerintah kerap dianggap sering menyembunyikan data dan fakta serta terus menyebarkan kebohongan dengan tujuan pencitraan kepada publik.

Said Didu juga menilai sebutan 'tukang nyinyir' kerap digaungkan oleh sekelompok buzzer pro pemerintah yang kerap disebut sebagai sumber kekacauan oleh berbagai kalangan.

Baca Juga: Rocky Gerung Pertanyakan Tuduhan Buzzer yang Menyebut Oposisi Sogok Twitter untuk Suspend Akun Mereka

Said Didu menafsirkan bahwa sebutan 'tukang nyinyir' yang digaungkan oleh buzzer pro pemerintah merupakan sebutan bagi siapapun yang mengeluarkan pernyataan berseberangan dengan kepentingan pemerintah.

Menurut Said Didu, sebutan 'tukang nyinyir' kerap dialamatkan kepada seseorang yang berusaha menyampaikan data dan fakta tentang buruknya kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Sepertinya pengertian nyinyir oleh mereka jika kita menyampaikan data atau membuka kebohongan," kicau Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @msaid_didu pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Said Didu Sindir Buzzer Istana di Balik Isu Sumbangan Rp2 Triliun oleh Akidi Tio: Topeng Kalian Terbuka

Kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi belakangan ini semakin disorot seiring dengan kebijakan PPKM yang masih tak kunjung dicabut.

Banyak kalangan menilai, Presiden Jokowi seakan tak pernah peduli terhadap kepentingan rakyatnya.

Presiden Jokowi dinilai cenderung lebih pro terhadap kepentingan oligarki, terlebih ketika sejumlah pengamat menilai adanya pengaruh kuat dari Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto yang memiliki basic kuat di bidang investasi dan perindustrian.

Bahkan, aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dinilai tak lebih dari sekedar pencitraan semata.

Selain itu, Presiden Jokowi juga kerap dinilai sering melanggar janji-janjinya saat berkampanye dalam dua kali Pilpres (2014 dan 2019).

Baca Juga: SBY Disebut Sebagai Buzzer Gara-gara Sering Mengungkap Informasi dan Pendapat Lewat Medsos

Karena itulah, Said Didu kemudian mengajak masyarakat agar merasa bangga dan tak takut jika disebut sebagai 'tukang nyinyir' oleh buzzer dan pendukung fanatik Presiden Jokowi.

Sebab, masyarakat yang disebut sebagai 'tukang nyinyir' merupakan kelompok masyarakat yang mau menyuarakan kebenaran dengan didukung data dan fakta.

Selain itu, Said Didu juga memuji kelompok masyarakat yang disebut sebagai 'tukang nyinyir' karena telah berusaha berani untuk membongkar segala bentuk kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Berbanggalah jika anda sdh diberikan gelar tukang nyinyir oleh mereka, berarti anda sdh termasuk orang yg sampaikan data berupa fakta dan pembongkar kebohongan mereka," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Terkini