KABAR BESUKI – Ustadz Adi Hidayat ikut komentar soal lomba ‘hormat bendera’ yang diselenggarakan oleh BPIP, yang mana hal tersebut menimbulkan kontroversi.
Ustadz Adi Hidayat menilai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bukanlah tema yang tepat dalam kontes penulisan penghormatan bendera dan nyanyian kebangsaan lagi dalam syariat Islam.
Menurut Ustadz Adi Hidayat tentang kompetisi penghormatan bendera menurut Islam, penalarannya sangat lemah.
Ustadz Adi Hidayat berpendapat bahwa pembentukan undang-undang bukan domain santri tapi ulama.
Santri masih dalam tahap mempelajari hukum Islam, sedangkan ulamalah yang memiliki kekuatan untuk menentukan konstruksi hukum Islam.
Ustadz Adi Hidayat menilai lomba menulis dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh BPIP dengan tema ‘Hormati Bendera Sesuai Syariat Islam’ dan ‘Nyanyikan Lagu Kebangsaan Sesuai Syariat Islam’sangat tidak tepat.
Kalau tidak tahu harus tanya ke BPIP, datang ke ulama, bisa ke MUI untuk memberikan fatwa untuk disebarluaskan.
Jika tujuannya adalah untuk mengurutkan pemahaman agama orang tentang topik ini, jangan digeneralisir.
Semisal ada kelompok Muslim yang masih melarang penghormatan terhadap bendera, sehingga pendekatannya tidak boleh membuat narasi melalui kompetisi seperti ini.
Baca Juga: Gelar Diskusi Sosialisasi Kebangsaan, BPIP dan Seniman Indonesia Care Bicarakan Pembumian Pancasila
“Kalau ada sudut pandang komunitas muslim kecil yang memandang hormat bendera tak diperlukan ya kalau ada tinggal edukasi, diadakan dialog. Itu lebih pas sesuai kebutuhan yang diperlukan,” tutur Ustadz Adi Hidayat, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Adi Hidayat Official.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, dari pemilihan mata pelajaran lomba tersebut, menurutnya penalarannya sangat lemah, mengapa memilih mata pelajaran yang tidak cocok untuk santri.***