KABAR BESUKI - Aktivis sosial Lieus Sungkharisma menyayangkan hilangnya kebiasaan dialog selama Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
Lieus Sungkharisma menceritakan alasan dirinya yang sempat mendukung Jokowi pada Pilgub DKI 2012 dan Pilpres 2014, sebelum akhirnya berputar haluan.
Dia mengatakan, Jokowi sesungguhnya masih mengedepankan dialog ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.
"Kenapa saya minta dia (Jokowi) jadi Gubernur DKI (saat Pilgub 2012)? Karena ketarik, beliau ini mau gusur pedagang itu dia undang makan sampai 50-56 kali. Kalau orang seperti ini jadi gubernur di Jakarta, parkir Jalan Gajah Mada yang buruk yang Foke bikin larangan parkir 24 jam pasti nggak bikin susah tukang parkir, pedagang kaki lima, dan pemilik toko karena diajak dialog," kata Lieus Sungkharisma sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Fadli Zon Official pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Akan tetapi, kebiasaan Jokowi saat menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta seolah hilang setelah menjabat sebagai Presiden RI.
Lieus Sungkharisma mengatakan, pintu Istana seolah tertutup bagi siapapun yang berseberangan secara politis dengan rezim Jokowi.
"Tapi sekarang hilang itu barang, kebiasaan Pak Jokowi yang katanya demen dialog sejak jadi presiden itu kayaknya pintu Istana ditutup buat yang beda pandangan, buat oposisi itu nggak ada," ujarnya.
Ironisnya, Jokowi cenderung lebih suka mengundang para influencer dan artis yang mendukungnya, sehingga Lieus Sungkharisma menganggap hal tersebut sebagai sesuatu hal yang tidak sehat dalam demokrasi.