“Artinya kita bisa sebut ini persekongkolan, kalau misalnya ada kejujuran ya buka aja ke publik kan, bahwa kita akan melakukan referendum, karena hak rakyat untuk ikut serta dalam pembicaraan yang menyangkut dasar kita bernegara,” jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menilai bahwa sikap Ketum PAN yang memberi bocoran bahwa rapat koalisi dengan Presiden Jokowi juga membahas mengenai amandemen UUD 1945 ini dinilai sebagai isu untuk mencari keuntungan.
“PAN mengucapkan terlebih dahulu supaya dianggap bahwa ini PAN terbuka lo, padahal sebetulnya itu juga kepentingan untuk ngumpetin istilah lain, kita menduga bahwa belum ada yang final disitu karena itu semua ingin cari keuntungan di isu amandemen ini,” kata Rocky Gerung.
Menurutnya, PAN memiliki kepentingan besar dibalik isu amandemen UUD 1945 ini, yakni untuk merebut kursi kabinet.
“PAN tentu berkepentingan besar karena PAN baru merangkak ke Istana, dia berupaya untuk nyampek juga di ruang kabinet, dan berupaya cari keuntungan material dulu dari isu ini,” imbuhnya
Baca Juga: Kenang Mirdad Digugat Cerai Tyna Kanna, Lydia Kandou: Kamu Dihianati, Tapi Memaafkan
Rocky Gerung menegaskan bahwa pertemuan para ketum parpol koalisi di Istana Negara beberapa waktu membahas sebuah strategi untuk menipu rakyat.
“Sekali lagi ini gerombolan yang berupaya menipu rakyat,” pungkasnya.***