Data Pribadi Presiden Jokowi Bocor, Rocky Gerung: Sistem Perdataan Kita Memang Kacau Balau

- 4 September 2021, 08:02 WIB
Data Presiden Jokowi Dikabarkan Bocor, Rocky Gerung: Sistem Perdataan Kita Memang Kacau Balau
Data Presiden Jokowi Dikabarkan Bocor, Rocky Gerung: Sistem Perdataan Kita Memang Kacau Balau /Sekretariat Presiden/Tangkap Layar YouTube.com/Sekretariat Presiden

KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut data pribadi Presiden Jokowi bocor karena sistem perdataan di Indonesia yang kacau balau.

Rocky Gerung menilai, sistem pertahanan internet di Indonesia masih belum bisa dikatakan aman. Sehingga, data pribadi Presiden Jokowi yang bocor menjadi sebuah gambaran bahwa Indonesia masih rapuh dalam berbagai hal.

"Kita anggap orang puji-puji aja, di sisi pertahanan internet kita berapa. Tapi lebih dari itu, membocorkan data presiden itu memang menunjukkan kita rapuh dalam segala hal," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 4 September 2021.

Baca Juga: NIK Presiden Jokowi Bocor, Menkes Tutup Data Para Pejabat Lainnya

Rocky Gerung menilai, keadaan Indonesia saat ini menunjukkan sistem manajemen data yang masih kacau balau, apalagi dengan mencuatnya isu bahwa data pribadi Presiden Jokowi bocor.

Dengan hal tersebut, Rocky Gerung menilai wajar jika banyak pihak yang tak percaya dengan data Covid-19 yang dirilis oleh pemerintah dan lain sebagainya.

"Keadaan kita menunjukkan bahwa sistem perdataan kita memang kacau balau. Karena itu siapa yang percaya data Covid yang tiap hari diucapin, termasuk data BPS soal bansos segala macem itu?," ujarnya.

Baca Juga: Ini yang Wajib Dilakukan Warga Indonesia Jika Tak Ingin Terulang Kembali Insiden Data Bocor dan Tersebar Luas

Rocky Gerung mengingatkan kepada publik bahwa negeri ini dalam kondisi yang 'berantakan' di masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Akan tetapi, Rocky Gerung juga merasa aneh ketika masih ada orang yang menganggap Presiden Jokowi masih memiliki kharisma yang dinilai seolah-olah dapat menutupi isu bocornya data pribadinya sendiri maupun jajarannya.

"Jadi ini negeri yang memang sebetulnya berantakan, tapi masih ada orang yang menganggap bahwa ada sosok yang masih punya kharisma, seolah-olah kharisma itu bisa menutupi kebolongan data, itu dungu juga tuh orang," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Manipulasi Data Bisa Perburuk Citra Indonesia di Dunia Internasional

Rocky Gerung menegaskan bahwa Kominfo merupakan garda terdepan sekaligus terakhir untuk menghalangi segala potensi yang menyebabkan data pribadi warganya bocor, apalagi data pribadi Presiden Jokowi.

Rocky Gerung juga mengungkapkan, saling lempar tanggung jawab antar kementerian justru dapat memperparah potensi kebocoran data pribadi, karena hacker akan selalu menunggu momentum untuk melakukan aksi peretasan.

"Kominfo itu ada di ujung untuk menghalangi kebocoran data tuh. Tadi dia bilang soal Kemenkes itu datanya suruh cek ke situ. Jadi saling lempar tanggung jawab itu justru potensial untuk data dibocorkan lebih jauh, karena hacker selalu menunggu 'Ini ada kekacauan koordinasi', jadi dia baca dengan cepat kan?," ujar dia.

Baca Juga: Fahri Hamzah dan Fadli Zon Tanggapi Pemberitaan Media Asing yang Menyoroti Data Covid-19 di Indonesia

Rocky Gerung kembali mengingatkan bahwa tukar menukar data dan saling melempar tanggung jawab di antara sesama lembaga kementerian akan semakin mempermudah hacker untuk membaca situasi sebelum melakukan peretasan.

Hebohnya data pribadi Presiden Jokowi yang bocor juga mengindikasikan bahwa data pribadi kementerian dalam jajaran kabinetnya juga ikut bocor.

"Jadi tukar menukar data di antara lembaga-lembaga itu, itu yang dibaca juga oleh hacker, harusnya dianggap bahwa seluruh kementerian kita udah bocor. Kan itu sinyal pertama data presiden bocor, apalagi data menteri-menteri," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah