Minta Densus 88 Dibubarkan, Fadli Zon: Yang Selalu Menjadi Sasaran Hampir 100 Persen Umat Islam

- 13 Oktober 2021, 08:27 WIB
Minta Densus 88 Dibubarkan, Fadli Zon: Yang Selalu Menjadi Sasaran Hampir 100 Persen Umat Islam
Minta Densus 88 Dibubarkan, Fadli Zon: Yang Selalu Menjadi Sasaran Hampir 100 Persen Umat Islam /Fadli Zon/Tangkap Layar YouTube.com/Fadli Zon Official

KABAR BESUKI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon baru-baru ini menuai sorotan karena meminta Densus 88 untuk segera dibubarkan.

Fadli Zon meminta Densus 88 dibubarkan karena umat Islam hampir selalu menjadi sasaran meski belum tentu bersalah.

Fadli Zon menegaskan, keberadaan Densus 88 bisa berbahaya untuk persatuan dan kesatuan nasional, apalagi umat Islam di negara manapun merupakan umat yang moderat karena sangat menjunjung tinggi toleransi.

"Yang selalu menjadi sasaran hampir 100 persen adalah umat Islam. Ini sangat merugikan menurut saya bagi persatuan dan kesatuan nasional yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dan saya sangat yakin Islam dimanapun itu moderat, menghargai agama lain, menghargai kepercayaan lain, itu yang terjadi," kata Fadli Zon sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews pada Selasa, 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Pengen Densus 88 Bubar, Husin Shihab: Bro Mengenang Bom Bali Biar Gak Cuap-cuap

Fadli Zon meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh operasi intelijen internasional terkait isu terorisme.

Dia meminta agar masyarakat tak mudah menjadi etalase bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan memainkan isu terorisme, padahal di sisi lain beberapa negara justru sudah meninggalkan isu terorisme sebagai senjata politik mereka.

"Kita jangan jadi korban operasi-operasi baik itu international intelligence-nya, kemudian kita hanya dipakai sebagai semacam etalase untuk kerja-kerja kontra terorisme semacam ini, sementara mereka sendiri sekarang ini sudah mulai meninggalkan," ujarnya.

Baca Juga: Fadli Zon Dituduh Punya Hubungan 'Khusus' dengan Jaringan Teroris Dunia Usai Minta Densus 88 Bubar

Fadli Zon mencontohkan, Amerika Serikat di masa kini memberikan keleluasaan dengan Taliban bahkan melakukan negosiasi hingga bekerja sama dengan mereka secara non-militer.

Dia juga meminta agar fenomena ini harus dipandang secara kontekstual sesuai perkembangan zaman, karena proyek war on terror sesungguhnya telah berakhir.

"Amerika sendiri memberikan keleluasaan sendiri bagi Taliban, bernegosiasi dengan Taliban, bekerja sama dengan Taliban. Kita harus melihat ini secara kontekstual suasana zaman yang berubah, saya kira war on terror itu sudah selesai," katanya.

Fadli Zon juga meyakini bahwa sudah tak ada lagi teroris di Indonesia, sehingga pemberantasannya (jika ada) harus menggunakan pendekatan yang berbeda.

"Saya sangat yakin tidak ada teroris di Indonesia. Kalaupun ada, itu harus diberantas dengan cara-cara yang berbeda," ujar dia.

Baca Juga: Mabes Polri Ogah Dengar Kritikan Fadli Zon, Densus 88 Tetap Eksis Demi Selamatkan Bangsa

Atas dasar tersebut, Fadli Zon meminta agar Densus 88 segera dibubarkan karena dinilai tidak efisien.

Pasalnya, Indonesia sudah memiliki institusi yang dianggap mampu memberantas terorisme seperti BIN, BNPT, hingga kepolisian itu sendiri.

"Kita sekarang ada agency lain, ada institusi lain yang banyak. Ada BIN, ada BNPT, kemudian ada polisi sendiri, sudah lebih dari cukup," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x