Sejumlah netizen justru menanggapi kicauan Jokowi terkait Maulid Nabi 1443 H tersebut dengan nada kritis.
Pasalnya, pemerintah menetapkan keputusan untuk menggeser hari libur Maulid Nabi 1443 H pada Rabu, 20 Oktober 2021 dari yang seharusnya jatuh pada Selasa, 19 Oktober 2021.
"Jika perduli kenapa hari liburnya diundur Pak??? Dah 2x yaaa Pak dlm era njenengan hari libur khususnya untuk agama Islam digeser. Presiden2 yang terdahulu kok nggak ya Pak?," kicau akun @amira_suud membalas kicauan akun Twitter @jokowi.
"Iya pak, penggeseran tgl merah hari besar Islam ini ud membuat gerah n susah umat Islam. Siapa yg perintahkan itu pak n dg alsan apa? Pdhl t4 wisata ud dibuka, mall n bioskop ud dibuka, bhkn pesta skala besar ud boleh. Knp msh ada penggeseran tgl merah Islam pak? 17 Agus g digser," kicau akun @ArizalHamdani.
Netizen lainnya juga memberikan kritik terhadap Jokowi karena dinilai tidak ada sinkronisasi antara ucapan dengan tindakan nyata.
"Dengan menjeratkan tali utang ke leher rakyat...? Sangat berbanding terbalik dg sabda Rasulullah SAW," kicau akun @kinosyuki.
"Tapi kerjaan anda @jokowi sebagai presiden hanya MENYUSAHKAN RAKYAT SAJA!! BENSIN DIHILANGKAN GANTI PERTALITE YANG MAHAL!! GAK USAH SOK PAKE HADITS NABI DEH PAKDE JOK KALO KENYATAANNYA ANDA ITU SUKA MNEYUSAHKAN RAKYAT!! HASIL PEMILU CURANG MENGHASILKAN PRESIDEN BAHLUL!!," kicau akun @omen46389026.
"Yth Bapak @jokowi Rakyat menilai gerak-gerik anda, ada sekitar 30 juta jiwa masih dibawah garis kemiskinan, harmonisasi yg kita harapkan kini hanya menjadi buih belaka. Mengutip dari caption Bpk hari ini, 'Apakah yg menyengsarakan Rakyat, akan disengsarakan juga kelak?'," kicau akun @MohRofikiAs.***