"Kami pilih yang di Kota Tua karena Kemayoran cukup jauh karena kita harus berangkat ke Aceh waktu itu, ke tempat istri saya," katanya.
Saat memesan hotel bersama sang istri dan anak beserta satu orang temannya, dia dikenakan charge Rp5,8 juta untuk satu orang tamu.
Menurut pengakuannya, harga tersebut sudah termasuk harga makan dan tes PCR sebanyak dua kali.
"Yang perlu dicatat, waktu itu kami datang kita approach mereka, kita di-charge Rp5,8 juta per individu. Jadi waktu saya sama istri saya datang dengan anak saya dan temannya (empat orang). Jadi kita di-charge empat orang, kalau satu kamar kenapa di-charge (empat orang)? Karena Rp5,8 juta itu sudah termasuk harga hotel, harga makannya, dan harga PCR nya dua kali," ujar dia.
Dia dan istrinya pun merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan pihak hotel, begitupun dengan anak beserta temannya.
Setelah melalui negosiasi, akhirnya dia memperoleh kesepakatan harga Rp8 juta untuk pemesanan satu kamar dengan kapasitas dua orang, termasuk dua kali PCR dan makan tiga kali sehari.
"Saya dan istri saya keberatan dan juga anak saya dan temennya keberatan karena kita bilang 'Kita nggak perlu dua kamar suami istri kan?'. Akhirnya negosiasi ketemu angka Rp8 juta untuk dua orang satu kamar, jadi masing-masing dapat dua kali PCR dan makan tiga kali sehari," tuturnya.***