“Dia jadi juru bicara kementerian atau pribadi. Ini urusan pribadi bukan urusan Kementerian BUMN, soal pribadi kok dijawab juru bicara kementerian yang dibayar Negara,” tutur Refly Harun.
Apalagi saham minoritas sebagai dalih keterlibatan perusahaan PCR, Refly Harun merasa masalah sebenarnya bukan pada angka.
Melainkan tentang keterlibatan mereka yang berkuasa di tengah kebijakan yang mereka rumuskan sendiri.
“Masalahnya adalah soal gestur kepemimpinan. Keterlibatan penguasa di dalam bisnis, yang di mana dirinya terlibat dalam pengambilan keputusan,” kata Refly Harun.***