Dia juga mengingatkan kepada siapapun yang menyerang pihak-pihak yang diduga terlibat bisnis PCR untuk fokus pada kebijakannya dan konsisten membongkar penyebab kebijakan kontroversial terkait PCR diterapkan.
"Jadi apapun alasan dari dalam, soal bantuan sosial, donasi, sesuatu yang sifatnya hadiah buat rakyat nggak bisa itu. Demikian juga yang lagi menyerang, yang menyerang fokus dong pada kebijakannya, bongkar kenapa ada kebijakan itu," katanya.
Rocky Gerung juga menyinggung persoalan amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar Pranowo di masa pandemi yang belum kunjung berakhir.
Dia mempertanyakan amplop yang dibagi-bagikan Ganjar Pranowo kepada masyarakat, mengingat nama Ganjar Pranowo termasuk salah satu nama yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon presiden terkuat pada Pemilu 2024 mendatang.
"Itu artinya dalam bidang lain pun berlaku. Misalnya, dogma mesti cari tahu apakah amplop yang dibagi-bagikan oleh Ganjar itu juga hasil kemanusiaan atau ada motif politik sambil pamer elektabilitas," ujar dia.
Baca Juga: Luhut Bantah Tudingan Terlibat Bisnis PCR dan Ngaku Tidak Ambil Keuntungan Pribadi dari PT GSI
Rocky Gerung menekankan pentingnya standar etik dari setiap pejabat publik, khususnya bagi yang terlibat dalam penanganan Covid-19.
Menurutnya, relawan Jokowi tak etis jika hanya menyerang Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir yang diduga terlibat bisnis PCR namun tak mempersoalkan aksi bagi-bagi amplop ala Ganjar Pranowo.
"Jadi mesti ada satu standar etik, nggak bisa sekedar nyerang Luhut nyerang Erick terus kelakuan Ganjar bagi-bagi duit enggak dipersoalkan. Itu sama kan, datang dari satu sikap integritas yang medua jadinya kan? Jadinya perang antar geng doang," tuturnya.***