Network
KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa kasus bisnis PCR yang ada di Indonesia saat ini bisa menjadi sebuah running issue.
Rocky Gerung menilai bahwa adanya bisnis PCR ini membuka borok pejabat negara dan berbagai kebijakan yang ada di Istana.
Ia bahkan menyebut bahwa PCR ini dijadikan orang-orang Istana sebagai alat untuk mengendalikan rakyat dan para oposisi.
"PCR ini kemudian membuka seluruh borok yang ada disitu, tentang cara mengendalikan rakyat, cara mengendalikan oposisi, kan disitu intinya,” ujar Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube pribadinya ada 16 November 2021.
Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia ini juga menilai bahwa Covid-19 ini bisa dimanfaatkan untuk politik pengendalian isu.
“Jadi ini pasti jadi kasus yang running issue mungkin sampai orang menunggu end game, kira-kira begitu prediksinya,” ucapnya.
Baca Juga: Anji Sekamar dengan Coki Pardede, Ungkap Sifat Coki Sangat Berbeda dari Media Sosial, Aslinya Begini
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut bahwa kasus bisnis PCR ini juga akan membuat Indonesia mencatat sejarah PCR Gate.
Ia menyebut bahwa bisnis PCR ini bisa mengakibatkan terbentuknya PCR Gate yang nantinya bisa menjadi momentum dalam dunia hukum dan politik.
“Kita sebut saja PCR Gate mulai sekarang, supaya betul-betul menjadi momentum bagi dunia hukum, politik, dan terutama dunia aktivis,” jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa PCR Gate ini nantinya bisa menjatuhkan atau menghasilkan pemakzulan Presiden.
“PCR Gate ini menghasilan penjatuhan, pemakzulan Presiden, bayangkan istilah Gate itu juga istilah yang selalu berujung pada pemakzulan Presiden,” ujarnya.
Rocky Gerung bahkan menyebut bahwa kasus PCR ini bisa mempercepat Pemilu dan memakzulkan Presiden kapan saja.
“Jangan terlalu dilurus-luruskan, nanti betul-betul terjadi dan kita kaget dan wah ternyata hanya dengan kasus PCR gak perlu lagi ada Pemilu karena Pemilu dipercepat,” tandasnya.***
