KABAR BESUKI – Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari meminta kepada Pemerintah supaya jangan naikkan level PPKM serta sebut varian omicron tidak berbahaya.
Pemerintah telah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat alias PPKM di wilayah Jawa-Bali.
Hal tersebut tentunya menjadi buah kepedulian terhadap perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Selain itu, ada varian terbaru dari Covid-19 yaitu Omicron.
Saat ini Indonesia kembali menghadapi kekhawatiran munculnya virus Omicron yang berasal dari Afrika Selatan.
Varian ini dihadirkan sebagai varian baru Covid-19 yang akan lebih berbahaya, bahkan 500% lebih cepat penularannya.
Kemudian narasi seperti ini lah yang kini menjadi ketakutan banyak orang.
Terkait hal itu, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari angkat bicara soal varian omicron ini.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Capres 2024 Saat hari: Dua Kali Menang Pilkada, Tak Ada Track Record Kalah
Menurutnya, Omicron merupakan salah satu varian produk mutasi Covid-19.
“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strainnya tetap yang lama. No, itu cuma mutasi kecil saja, strainnya masih tetap yang lama,” kata Siti Fadilah Supari.
Dia kemudian menyebutkan tingkat penularan virus Omicron, yang dikatakan 500 persen lebih cepat.
Siti Fadilah Supari mengatakan, ada beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi menurut hukum alam sejak lama.
Oleh karena itu, sosok mantan Menteri Kesehatan RI itu meminta kepada Pemerintah untuk jangan menaikkan level PPKM yang berlaku di Indonesia.
“Sifat virus memang begitu, kalau cepat menular seperti flu keganasannya rendah. Kalo semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular. Makanya kalau kena virus Omicron jangan takut, Insya Allah tak akan berbahaya. Pemerintah juga jangan sampai menaik-naikkan level PPKM, dampaknya besar bagi ekonomi kita yang mulai berjalan baik,” tutur Siti Fadilah Supari.
Menurutnya, jika penularannya 500 persen lebih tinggi dari Covid-19 awal, maka tingkat keganasannya harus ringan.***