KABAR BESUKI – Di momen apel Kepala Kesatuan Wilayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) singgung ada Kapolda yang datang ke ormas yang suka bikin ribut.
Presiden Jokowi menyebut ada Kapolda baru, Kapolri baru, yang berteman dengan ormas dan suka ribut.
Presiden Jokowi menekankan bahwa hukum harus diterapkan tanpa pandang bulu.
Ketegasan harus diterapkan kepada setiap pelaku yang melakukan kejahatan baik terhadap negara maupun masyarakat.
Presiden Jokowi mengingatkan agar aparat kepolisian tidak menggadaikan kewenangannya, misalnya dengan menggiring angsa ke ormas yang kerap ribut.
Presiden Jokowi yang mengetahui jejak Kapolda dan Kapolres baru saja beralih ke ormas yang suka ribut, penasaran dan bertanya-tanya.
“Saya sudah lama sekali ini ingin menyampaikan, ada Kapolda baru, ada Kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Benar ini? Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku sering mengatakan harus menggigit siapa saja yang terbukti melakukan kejahatan terhadap negara dan masyarakat.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dan oleh karena itu terbuka terhadap kritik yang ditujukan kepada pemerintah.
Presiden Jokowi juga menuntut agar setiap elemen polisi menghormati kebebasan berekspresi.
Jika ada kritik, polisi diminta menanggapi kritik tersebut dengan pendekatan persuasif dan dialogis.
“Kritik dipanggil mengkritik dipanggil, kalo mengganggu ketertiban iya silakan, tapi kalau gak, jangan. Karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi memerintahkan polisi untuk melindungi dan membantu kaum lemah yang terpinggirkan oleh hukum.
Menurut dia, indeks kepercayaan masyarakat terhadap polisi sangat tinggi, sehingga harus dijaga dengan tetap memperhatikan kelompok kecil.***