Dilabeli 'Radikal' oleh Pimpinan KPK Gegara Tak Lolos TWK, Novel Baswedan Buka Suara

- 9 Desember 2021, 13:30 WIB
Novel Baswedan tak terima dituding radikal dan buka suara./tangkapan layar Youtube Karni Ilyas Club
Novel Baswedan tak terima dituding radikal dan buka suara./tangkapan layar Youtube Karni Ilyas Club /

KABAR BESUKI -  Novel Baswedan buka suara terkait tudingan yang menyebut bahwa dirinya radikal gara-gara tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mantan penyidik KPK itu mengaku mendapat tuduhan radikal usai dirinya dinyatakan tidak lolos tes TWK di KPK.

Novel Baswedan bahkan mengatakan bahwa pimpinan KPK Alexander Marwata sempat mengatakan bahwa Novel Baswedan dan 57 mantan penyidik KPK yang tak lolos TWK adalah orang-orang yang tidak bisa dibina.

Baca Juga: Rocky Gerung Sampaikan Beberapa Isu Nasional di Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, Simak Selengkapnya

“Saya masih ingat sekali, pimpinan KPK Alexander Marwata mengatakan bahwa kami labelnya merah, tidak bisa dibina,” kata Novel Baswedan seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Karni Ilyas Club.

Novel Baswedan juga membantah dengan tegas bahwa dirinya adalah bukan orang radikal. Novel mengatakan bahwa tes TWK memang sengaja dibuat untuk menyingkirkan dirinya dan 57 penyidik lain dari KPK.

Menurut Novel Baswedan, ia selalu mengabdikan diri untuk melindungi negara dari para koruptor, sehingga tidak mungkin jika ia adalah orang yang radikal atau tidak pancasilais.

Baca Juga: KH Said Aqil Sebut Allah Sudah Memberkati Jenderal Dudung: Beliau Diberikan Amanah Bintang 4 Sebagai KASAD

“Ternyata pada saat kami diberhentikan pun itu dikeluarkan SK seperti membuat stigma dan itu jelas bisa dibaca, seolah kami orang radikal dan tidak pancasilais,” jelas Novel Baswedan.

“Saya kira itu semua tidak benar, tugas kami sehari-hari membela negara, bela kepentingan negara melawan koruptor yang itu adalah penghianat negara,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Novel Baswedan mengatakan bahwa stigma yang dimunculkan oleh KPK terkait dirinya yang radikal ini merupakan tuduhan yang sangat jahat.

Baca Juga: Reuni 212 Getol Tetap Dilaksanakan, Ketua PA 212 Menilai Reuni Tak Butuh Izin dari Kepolisian

Ia bahkan mengaku terganggu dengan adanya tuduhan yang menyebut dirinya radikal gara-gara tak lolos TWK.

“Ini kan stigma yang terlalu jahat, saya kira itu sangat mengganggu,” ucap Novel Baswedan.

Kini, usai diberhentikan dari KPK, Novel Baswedan dkk telah menerima tawaran menjadi seorang ASN Polri.

Novel Baswedan mengatakan bahwa menerima tawaran menjadi ASN Polri ini bisa jadi salah satu langkah untuk dirinya kembali menjadi penyidik KPK.

Baca Juga: Reuni 212 Getol Tetap Dilaksanakan, Ketua PA 212 Menilai Reuni Tak Butuh Izin dari Kepolisian

“Kami memandang bahwa ini positif dan upaya untuk memberantas korupsi kedepan agar suatu saat ada pimpinan KPK yang sungguh-sungguh memberantas korupsi tentu kami melihat peluang kami untuk kembali ke KPK menjadi mungkin karena sama-sama ASN,” pungkasnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkait

Terkini