Network
KABAR BESUKI – Soal polemik Anwar Abbas dan Presiden Jokowi, sosok pegiat medsos pertanyakan mengapa Wakil Ketua MUI itu tak berani mengungkapkan kritik kepada SBY.
Sebelumnya, dalam sambutannya di Kongres Ekonomi Rakyat MUI, Wakil Presiden Umum MUI Anwar Abbas secara terbuka mengkritik Presiden Jokowi yang juga hadir dalam acara tersebut.
Aktivis media sosial Yusuf Muhammad menanggapi kontroversi kritis yang disampaikan Wakil Presiden Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas kepada Presiden Jokowi dalam pidatonya di Kongres Ekonomi Rakyat MUI.
Menurut Yusuf Muhammad, dengan data yang ada, Anwar Abbas seharusnya bisa menilai kinerja Presiden Jokowi.
“Melihat pernyataan data yang disampaikan Anwar Abbas, harusnya Jokowi layak dapat apresiasi. Dengan angka Gini Ratio menurun, maka semakin rendah juga ketimpangan ekonominya,” kata Yusuf Muhammad.
Padahal, jika dilihat lebih jauh, Gini Ratio di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih buruk dari Jokowi.
Padahal, menurut data yang ada, tingkat ketimpangan di bawah Presiden Jokowi merupakan yang tertinggi sejak masa reformasi.
Sementara menurut Yusuf Muhammad, Gini Ratio tertinggi terjadi pada masa kepemimpinan SBY.
Yusuf Muhammad mengaku heran dengan sikap Anwar Abbas yang hanya mengkritik Jokowi.
Bahkan, pada masa SBY, Anwar Abbas juga pernah menjadi Ketua MUI.
“Jika diamati dari data Gini ratio tahun 2013 terus mengalami tren penurunan. Di era SBY angka Gini Ratio menacapai 0,41 dan Jokowi pada Maret 2021 angkanya turun jadi 0,38. Sedangkan kenaikan gini rasio paling tajam itu ada di era SBY, mengapa Anwar Abbas tidak berani kritik SBY padahal di era SBY dulu dia menjabat sebagai Ketua MUI. Kritikan ini bagus-bagus saja cuma yang gak boleh bodoh di hadapan Presiden,” tutur Yusuf Muhammad
Apalagi kritik yang dilontarkan Anwar Abbas sebenarnya baik, namun menurut Yusuf Muhammad, bahwa akan lebih baik jika informasi yang diberikan melihat data dan fakta terlebih dahulu.***
