Siti Zuhro Sebut Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Bencana, Namun Banyak Pihak Tak Bergeming

- 14 Desember 2021, 08:32 WIB
Siti Zuhro Sebut Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Bencana, Namun Banyak Pihak Tak Bergeming.
Siti Zuhro Sebut Korupsi di Indonesia Sudah Menjadi Bencana, Namun Banyak Pihak Tak Bergeming. /FNN/Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Pengamat politik Siti Zuhro menyebut korupsi di Indonesia sudah menjadi bencana namun banyak pihak yang terlihat seolah tak bergeming.

Siti Zuhro mengakui bahwa praktik korupsi di Indonesia sudah sedemikian parah hingga ia menyebutnya sebagai sebuah bencana tersendiri, bahkan ketika hal tersebut terjadi di masa pandemi.

Siti Zuhro mengaku tak habis pikir ketika korupsi di Indonesia pada masa pandemi justru semakin tak terkendali.

"Memahami korupsi di Indonesia yang levelnya sudah sampai bencana korupsi tidak juga membuat kita bergeming," kata Siti Zuhro sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 14 Desember 2021.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale, Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat pada 12 Desember

Siti Zuhro kemudian menyoroti kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang menyeret nama mantan Menteri Sosial Juliari Batubara yang akhirnya divonis dua belas tahun penjara (subsider enam bulan kurungan) dan denda Rp500 juta.

Dia mengaku miris ketika bansos yang merupakan hak masyarakat kecil justru dikebiri oleh maling uang rakyat (koruptor) yang ironisnya justru merupakan orang yang berada di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos).

"Pada saat masyarakat yang tidak mampu menunggu-nunggu bantuan bansos, terjadilah di Kementerian Sosial korupsi yang luar biasa. Itu yang menurut saya nggak masuk akal," ujarnya.

Baca Juga: Peringati Hari Anti Korupsi, Rocky Gerung Sebut KPK Tak 'Becus' Atasi Korupsi Karena Hal Ini

Siti Zuhro mengungkapkan bahwa Indonesia seolah tak menjalankan amanah sesuai dengan konstitusi sehubungan dengan adanya fakta tersebut.

Dia juga menilai bahwa maraknya korupsi juga menunjukkan sebuah indikasi buruknya tata kelola dalam mengelola pemerintahan di Indonesia.

"Indonesia sebetulnya sangat tidak menjalankan sesuatu yang simultan antara kesepakatan kita untuk menjalankan sistem demokrasi dengan dampaknya, korelasinya terhadap satu tata kelola pemerintahan yang baik," katanya.

Selain itu, Siti Zuhro lebih lanjut juga menyinggung merosotnya indeks kebahagiaan masyarakat dan meningkatnya indeks kesengsaraan masyarakat akibat merosotnya kinerja ekonomi Indonesia selama pandemi.

"Saat ini yang terjadi adalah kemerosotan dalam hal ekonomi, menyebabkan indeks kesengsaraan masyarakat meningkat dan indeks kebahagiaan masyarakat tentunya menurun," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sampaikan Beberapa Isu Nasional di Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, Simak Selengkapnya

Terakhir, Siti Zuhro yang juga merupakan seorang peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu menegaskan bahwa dirinya adalah seorang abdi negara dan abdi masyarakat yang dibayar oleh negara.

Atas dasar tersebut, dia menyampaikan bahwa dirinya perlu bersikap kritis terhadap penguasa terlepas dari siapapun yang memimpin negara ini, sehingga dia pun juga merasa bahwa hal-hal tersebut harus disampaikan kepada publik.

"Saya menyampaikannya bukan karena pro kontra, saya tentu sebagai ASN dibayar negara wajib hukumnya bagi saya abdi negara dan abdi masyarakat, bukan abdi penguasa, bukan abdi partai politik," tuturnya.***

 

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini