Meski banyak orang yang sepakat dengan adanya gerakan 212, Said Aqil menyebut bahwa dirinya secara tegas menolak adanya 212.
Said Aqil menegaskan bahwa 212 bukanlah gerakan kebangkitan Islam, sebab menurutnya peserta 212 tidur di masjid dan melakukan ibadah shalat di lapangan, menurutnya itu satu contoh yang tidak benar.
“Karena saya menganggap itu bukan kebangkitan Islam, bukan gerakan Islam, kenapa? Karena tidurnya di masjid, shalat di lapangan, tidurnya di masjid sebagai tempat tidur, menunggu shalat Jumat di lapangan, itu tidak benar menurut saya,” tuturnya.
Seperti diketahui sebelumnya, gerakan 212 mencuat pada tahun 2017 menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta.
Gerakan ini awalnya muncul sebagai bentuk protes keras terhadap pernyataan plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai telah menistakan agama.
Namun, gerakan ini kemudian terus digaungkan setiap tahunnya dan dianggap sebagai salah satu gerakan kebangkitan Islam.***