KABAR BESUKI - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan tersebarnya Covid-19 varian Omicron yang telah masuk di Indonesia.
Kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia dialami oleh seorang petugas RS Wisma Atlet yang tidak melakukan perjalanan dari luar negeri.
Dua orang suspek terdeteksi pada Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara tiga orang suspek lainnya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal China yang melakukan kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga merangkap Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto menerangkan, salah satu tempat karantina di Tower 7 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
Adanya varian Omicron yang masuk di Indonesia, Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 sudah menyiapkan dua tempat karantina bagi pasien yang positif Covid-19 khususnya varian Omicron.
Sementara, dua tempat karantina yg disediakan tersebut bisa menampung lebih dari 4.000 pasien.
Baca Juga: 4 Tips Menghadapi Varian Omicron yang Mulai Masuk Wilayah Indonesia, Salah Satunya Hindari Merokok
Hal ini untuk mencegah penumpukan pasien di beberapa titik dan bisa teratasi.
"Dua tempat itu bisa menampung 4.000 pasien lebih. Sehingga mungkin ada penumpukan di beberapa titik bisa terurai," tuturnya.
Letjen TNI Suharyanto mengingatkan agar pasien dirawat saat karantina sesuai dengan prosedur yang ada, dan tidak meninggalkan tempat karantina tersebut.
"Tidak meninggalkan tempat karantina. Tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga benar-benar bahwa adanya varian Omicron atau apa pun,” ujarnya.
Baca Juga: Nia Ramadhani Menyesal dan Sadar Telah Gunakan Sabu: Hidup Saya Rusak Karena Narkoba
Suharyanto berharap semoga Indonesia terbebas dan bisa melewati pandemi yang tengah melanda Tanah Air.
“Kita sebagai bangsa Indonesia bisa terbebas dan bisa melewati, khususnya di akhir 2021 dan Tahun Baru 2022," tuturnya menutup pembicaraan.***