Habib Bahar bin Smith mengklaim bahwa pernyataan kontroversialnya itu hanya bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah yang salah.
“Saya tegak berdiri melawan kezaliman dan ketidakadilan penguasa, bukan melawan negara, karena bagi saya, NKRI, pancasila, dan UUD 1945 harga mati, bukankah ini negara demokrasi,” ujar Habib Bahar bin Smith.
“Saya pelayan rakyat, pelayan umat yang bersuara untuk menyampaikan kebenaran dan melawan kezaliman, “ tegasnya.
Habib Bahar bin Smith juga menegaskan bahwa ia hanya mengkritik kebijakan pemerintah yang salah. Namun, jika ada kebijakan pemerintah yang mensejahterakan rakyat, ia mengaku dengan senang hati mendukung.
“Saya sudah bilang berkali-kali demi Islam, demi bangsa, demi rakyat Indonesia, jangankan dipenjara,nyawa dan jiwa saya murah harganya, darah saya murah untuk tumpah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Habib Bahar bin Smith mengklaim bahwa ceramahnya adalah untuk kepentingan rakyat dan membela rakyat.
Ia menilai bahwa pihak yang melaporkannya ke polisi terkait ujaran kebencian adalah orang-orang yang ada di pihak kekuasaaan.***