Mahfud MD Sebut Rakyat Tenang Usai FPI Dibubarkan, Refly Harun: Contoh Tindakan Otoriter Pemerintah

- 29 Desember 2021, 09:07 WIB
Refly Harun sebut pembubaran FPI tindakan otoriter pemerintah.
Refly Harun sebut pembubaran FPI tindakan otoriter pemerintah. //tangkapan layar Youtube Refly Harun/

KABAR BESUKI -  Ahli hukum tata negara, Refly Harun memberikan tanggapannya terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut bahwa rakyat merasa lebih tenang dan senang usai FPI dibubarkan.

Menanggapi hal tersebut, Refly Harun justru menilai bahwa pembubaran Front Pembela Islam (FPI) adalah bentuk tindakan otoriter yang dilakukan pemerintahan.

Refly Harun bahkan menyebut bahwa pemerintah terlalu ‘baper’ menanggapi adanya organisasi FPI. Pasalnya, ia menilai bahwa pembubaran FPI dinilai janggal dan tidak sesuai dengan standar demokrasi.

Baca Juga: Beredar Video Seekor Kucing Ramal Indonesia Juara AFF Suzuki Cup 2020, Helmy Yahya: Prediksi yang Diarahkan

“Bagi saya itu contoh tindakan otoriter dari pemerintah, perkara kita suka atau tidak suka dengan FPI, kita tidak boleh ‘baper’ bawa perasaan,” kata Refly Harun seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube pribadinya pada 29 Desember 2021.

“Kita harus menggunakan standar demokrasi, ini pemerintah bikin Perpu tapi ternyata walaupun Perpu itu dianggap tidak demokratis itu pun syarat minimalnya tidak terpenuhi,” ujarnya.

Refly Harun juga menilai bahwa pernyataan pembubaran FPI yang dikeluarkan oleh pemerintah terkesan tidak jelas dan dibuat-buat.

Ia bahkan menduga bahwa pemerintah sengaja membubarkan FPI karena ada unsur politik di belakangnya.

Baca Juga: Merasa ‘Dijebak’, Sunan Kalijaga Mundur Jadi Kuasa Hukum Doddy Sudrajat: Ada yang Tidak Sesuai Hati Nurani

“Di satu sisi mengatakan ormas yang katakanlah suka menggunakan kekerasan, tapi tidak jelas kekerasan mana yang dirujuk sebagai dasar pembubaran, kan kita tidak boleh umum sifatnya, tapi tiba-tiba ada alasan lain, karena tidak punya legal standing, tapi dibalik itu jangan-jangan soal politik,” katanya.

“Jadi kesalahannya harus jelas, jangan sampai kesalahannya tidak jelas, tapi kemudian pemerintah menggunakan tangan besinya untuk membubarkan hanya karena political motivation,” tambahnya.

Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan bahwa terlalu banyak unsur politik yang mewarnai pembubaran ormas FPI.

Bukan tanpa alasan, Refly Harun menyebut bahwa ada berbagai peristiwa termasuk kasus Habib Rizieq hingga penembakan 6 laskar FPI yang ‘sengaja’ di kriminalisasi pemerintah.

Baca Juga: Ibu Gaga Muhammad Angkat Bicara Sebut Semua Perkataan Laura Anna Itu Fitnah, Termasuk yang Gesek ATM

“Sebelumnya kan diwarnai kembalinya Habib Rizieq disambut hampir ratusan ribu massa, ada peristiwa maulid nabi yang kemudian di kriminalisasikan, masalah sepele menjadi dua pele, tiga pele, kemudian penangkapan Habib Rizieq dengan kasus yang ecek-ecek, lalu ada pembunuhan 6 laskar FPI, dan puncaknya pembubaran FPI, jadi itu bukan cara yang demokratis,” pungkasnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Youtube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x