Rocky Gerung Sebut Publik Anggap 2022 Sebagai Tahun Kemarahan Sosial, Begini Alasannya

- 1 Januari 2022, 08:16 WIB
Rocky Gerung Sebut Publik Anggap 2022 Sebagai Tahun Kemarahan Sosial, Begini Alasannya.
Rocky Gerung Sebut Publik Anggap 2022 Sebagai Tahun Kemarahan Sosial, Begini Alasannya. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

Baca Juga: Denny Darko Ramal Malam Tahun Baru 2022 Akan ‘Banjir’ Air Mata, Jauhi Tempat-tempat Ini

Rocky Gerung membayangkan ketika beberapa menteri setuju bahwa tahun 2022 bukan tahun yang baik bagi kekuasaan.

Mantan pengajar dan alumni Universitas Indonesia (UI) itu memiliki prediksi yang akan terjadi apabila sejumlah menteri sepakat bahwa kekuasaan tak dapat lagi dilanjutkan karena telah kehilangan basis legitimasi dari masyarakat.

Sebab, banyak kalangan menilai pemerintah seolah gagal dalam mengatasi pandemi Covid-19 meski sejumlah bantuan sosial dan ekonomi masih tetap dapat tersalurkan dengan tepat sasaran.

"Saya membayangkan misalnya, dua tiga orang menteri akhirnya setuju bahwa kekuasaan itu tidak mungkin lagi dilanjutkan karena basis legitimasinya hilang," ujarnya.

Baca Juga: 5 Daerah Ini Diramalkan akan Lenyap Disapu Bencana Mirip Lapindo di Tahun 2022, Daerahmu Termasuk?

Rocky Gerung menyimpulkan, pada akhirnya publik akan lebih percaya dengan topik pembicaraan di sejumlah kanal media sosial dengan apa yang diucapkan oleh pejabat publik di kabinet, sehingga dia memprediksi bahwa percepatan perubahan politik akan terjadi pada semester pertama tahun 2022.

"Lama-lama orang tahu bahwa yang ideal itu adalah apa yang dibicarakan oleh channel-channel media sosial, bukan apa yang diputuskan di kabinet. Kalau itu terjadi, maka saya menghitung percepatan perubahan politik bisa dihasilkan semester depan, gak perlu tunggu 2024," katanya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi kehidupan dengan segala macam situasi berbahaya, sehingga diperlukan tuntunan intelektual agar perubahan politik tak berlangsung dalam kondisi yang mendebarkan.

"Jadi bersiap-siaplah untuk menghadapi living dangerously. Itu artinya, tuntunan intelektual diperlukan supaya perubahan politik tidak berlangsung dalam kondisi yang mendebarkan," ujar dia.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini