Gatot Nurmantyo Bongkar Dugaan Korupsi Helikopter AW 101: Patut Diduga Oligarki Sudah Sangat Berkuasa

- 8 Januari 2022, 08:30 WIB
Gatot Nurmantyo Bongkar Dugaan Korupsi Helikopter AW 101: Patut Diduga Oligarki Sudah Sangat Berkuasa.
Gatot Nurmantyo Bongkar Dugaan Korupsi Helikopter AW 101: Patut Diduga Oligarki Sudah Sangat Berkuasa. /SeputarTangsel.Pikiran-Rakyat.com /

KABAR BESUKI - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo membongkar adanya dugaan korupsi terkait pengadaan helikopter AW 101 pada tahun 2016 lalu.

Gatot Nurmantyo membongkar dugaan korupsi helikopter AW 101 sekaligus menduga bahwa oligarki sudah sangat berkuasa di baliknya.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa dugaan korupsi pengadaan helikopter AW 101 berawal dari rencana KASAU Marsekal Agus Suprianto yang berencana akan membelinya pada saat lebaran 2016 lalu (1437 H).

Gatot Nurmantyo mengatakan, hal tersebut diungkapkan oleh KASAU Marsekal Agus Suprianto saat menghadiri sebuah sidang kabinet pada saat itu.

"Ini berawal dari sidang kabinet, sekitar medio 2016 KASAU (Marsekal Agus Suprianto) memaparkan rencana pembelian heli VVIP. Nah, lebaran akan membeli VVIP Airbus AW 101," kata Gatot Nurmantyo sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun dalam sebuah video yang ditayangkan pada Sabtu, 8 Januari 2022.

Baca Juga: Wagub Jawa Barat Sewa Helikopter 600 Juta Padahal Rakyat Susah Karena Pandemi Covid-19, Ridwan Kamil: Wajar

Ketika diskusi berlangsung di dalam kabinet, Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Jusuf Kalla yang menyatakan bahwa harga helikopter AW 101 terlalu mahal dan sempat tersandung kasus korupsi terkait pengadaannya di India.

Sehingga kata dia, rencana pembelian helikopter AW 101 harus dibatalkan dan dikembalikan kepada Airbus selaku produsen.

"Dari hasil diskusi, yang pertama kali menyampaikan adalah Pak Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI saat itu) bahwa heli ini terlalu mahal, satu. Yang kedua adalah heli ini bekas yang dibeli oleh India, tetapi karena kasus korupsi pada tahun 2012 maka secara hukum harus dibatalkan, jadi dikembalikan lagi kepada Airbus," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x