“Kalau orang nggak bisa ekspresikan pikirannya melalui bahasa Indonesia yang kadang kada simbolisasinya kurang, dia bisa pakai bahasa daerah,” imbuhnya.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu juga menjelaskan bahwa bahasa daerah merupakan salah satu indikator bangsa menjadi bangsa yang kaya dalam mengisi kekosongan istilah.
Ia juga mengatakan bahwa keahlian seseorang dalam berbahasa daerah merupakan murni sebuah keahlian yang tidak perlu dilarang.
Rocky Gerung bahkan mengatakan bahwa orang-orang yang melarang orang lain untuk menggunakan bahasa daerah adalah orang yang tidak punya adab.
“Itu murni keahlian orang, kenapa mesti dilarang,” ujarnya.
“bahasa itu adalah penanda peradaban, melarang orang memakai bahasa ibunya (bahasa daerah) itu artinya yang melarang itu gak beradab karena dia nggak paham bahwa logic dari bahasa yang menentukan cara berpikir,” pungkasnya.***