Khofifah ,'Dunia Pendidikan Harus Tegak Lurus Pada Ideologi Pancasila'

- 15 April 2020, 09:49 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Melantik dan pengambilan Sumpah Jabatan Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Di Gedung Grahadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Melantik dan pengambilan Sumpah Jabatan Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Di Gedung Grahadi /

KABAR BESUKI - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di Jatim untuk tegak lurus pada ideologi Pancasila.

Menurutnya, tidak ada ruang bagi guru maupun murid yang tidak tunduk pada Pancasila dan UUD 1945. Pemprov Jatim, kata Khofifah, akan melakukan tindakan tegas jika menemukan persoalan tersebut dilapangan.

Baca Juga: SMK PGRI Rogojampi Peduli Covid-19, Bagi Sembako Untuk Masyarakat

“Guru dan Siswa harus tegak lurus terhadap Ideologi Pancasila. Juga mengamalkan segala nilai nilai yang terkandung di dalamnya. Jika ada kepala sekolah ,  guru atau murid yang tidak mau ikut Upacara Bendera, tidak mau menghormat Merah Putih saat dikibarkan dan yang tidak setuju dengan Pancasila dan UUD 1945 akan diberikan sanksi tegas,” ungkap Khofifah disela sumpah jabatan di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/4).

Khofifah mengungkapkan, ideologi Pancasila harus tertanam dalam diri tenaga pendidik dan kependidikan  utamanya bagi setiap para Kepala Sekolah, guru maupun murid di Jatim.

Dinas Pendidikan, lanjut Khofifah, harus bisa melakukan pendekatan dan tindakan tegas jika ada yang tidak sejalan sehingga proses berbangsa dan bernegara serta  kecintaan terhadap NKRI bisa terus ditanamkan.

Muncul kekhawatiran, mereka yang tidak percaya terhadap  ideologi Pancasila telah terpengaruh dari interaksi secara virtual dan sebagainya dengan kelompok anti pancasila.

Sementara itu, dampak Covid -19 yang mengharuskan anak didik melakukan kegiatan belajar dirumah, Khofifah meminta Dinas Pendidikan terus mengkomunikasikan serta menghitung kebutuhan yang ada jika ingin memberikan tugas maupun pelajaran jarak jauh di rumah, terutama bagi siswa yang kurang mampu.

Karena SPP SMA –  SMK sudah digratiskan sangat mungkin kemudian mereka tidak memiliki  kekuatan secara finansial untuk membeli paket data.

Halaman:

Editor: Choiri Kurnianto


Tags

Terkini

x