Pesan Suara Bupati Banyuwangi Bahaya Covid-19 Bawa Keranda Mayat

- 18 April 2020, 23:33 WIB
Petugas Kepolisian di Banyuwangi menggunakan mobil Trantib Pemda Banyuwangi woro-woro bayaha Corona dengan membawa keranda mayat.
Petugas Kepolisian di Banyuwangi menggunakan mobil Trantib Pemda Banyuwangi woro-woro bayaha Corona dengan membawa keranda mayat. /

KABAR BESUKI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memerintahkan seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah khususnya para camat di Kabupaten Banyuwangi, untuk melakukan woro-woro tentang bahayanya virus corona sambil membawa keranda mayat.

Hal itu disampaikan Anas melalui pesan suara WhatsApp di grup-grup kalangan komunitas, ormas, dan para kepala SKPD.

Dalam pesannya, Bupati Anas meminta kepada para Camat untuk melakukan berbagai upaya guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Heboh!! Pesan Suara Bupati Banyuwang Woro-woro Covid-19 Bawa Keranda

"Assalammualaikum, bapak ibu kepala SKPD khususnya para camat. Mohon tolong dicek sekali lagi mereka yang pulang kampung dari luar kota. Pagi ini saya baru saja di cek poin di ASDP Ketapang banyak sekali orang dari Bali bawa semacam bahan-bahan besar sepertinya mudik ke kampung-kampung di Banyuwangi. Tapi ruang isolasi kita, rumah isolasi desa masih kosong. Tolong bapak-bapak aktif dengan teman-teman desa untuk mereka wajib isolasi di rumah atau isolasi secara mandiri atau bisa juga melakukan isolasi di ruang isolasi yang disiapkan desa," ucap Anas dalam pesannya.

Selain itu, Bupati Anas juga memerintahkan para camat untuk melakukan sosialisasi keliling menggunakan mobil bak sambil membawa keranda mayat.

Baca Juga: Asppilu Bantu APD Medis dan Sembako Warga Terdampak Covid-19

"Mulai Senin besok, perlu mobil bak terbuka untuk keliling sambil bawa halo-halo. Biar ada perhatian orang bahwa ini bahaya, saya sarankan mobil keliling pakai speaker kalau perlu bak terbuka ke semua desa di bawain katel atau peti mayat. Dengan begitu, mungkin orang-orang baru terasa. Cara ini dilakukan salah satu daerah di Sulawesi Utara, dan terbukti manjur. Orang akhirnya ketika lewat mau melihat dan mendengar. Jadi Pak Camat mungkin bisa pakai mobil apa dikasih peti mayat atau katel dan keliling ke desa-desa untuk umumin bahwa corona ini berbahaya," lanjut Anas dalam pesannya. ***

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini