Rocky Gerung juga menilai, pihak Istana sangat tertinggal dalam kemajuan berpikir khususnya terkait isu lingkungan hidup.
Menuruntnya, mereka yang seharusnya memahami perspektif dunia baru mengenai etika seorang pemimpin justru terkesan 'buta huruf' terhadap hal tersebut sehingga layak untuk ditertawakan.
"Jadi kalau kita bongkar alam pikiran Istana, itu betul-betul tertinggal. Jadi mau diapain, kita antara memaafkan atau menertawakan aja kan? Karena mereka yang harusnya tahu new kind of ethics ternyata buta huruf," katanya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga membandingkan sikap Ganjar dengan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey ketika menyambut Puan Maharani saat berkunjung ke daerah pemimpinnya masing-masing.
Dia juga menilai bahwa Olly Dondokambey lebih mengerti tata krama politik dibandingkan dengan Ganjar.
"Ibu Puan tentu punya kepekaan di dalam menghitung political influence-nya dia tuh. Tentu Ibu Puan datang ke Manado disambut oleh Gubernur Olly Dondokambey. Dan itu menunjukkan bahwa Gubernur Sulawesi Utara mengerti tata krama politik," ujar dia.
Rocky Gerung juga memberikan apresiasinya terhadap Puan Maharani yang telah mengingatkan Ganjar secara tak langsung agar lebih memahami tata krama politik.
Dia juga mengingatkan agar Ganjar tak bersikap semena-mena ketika masih berkuasa sebagai Gubernur Jawa Tengah hingga tak menghormati keberadaan Puan Maharani sebagai salah satu pengurus PDIP.