Soroti Sengketa di Wadas yang Picu Kerusuhan, Beathor Suryadi: Saya Lihat Jokowi Nggak Ada Respon

- 21 Februari 2022, 07:49 WIB
Soroti Sengketa di Wadas yang Picu Kerusuhan, Beathor Suryadi: Saya Lihat Jokowi Nggak Ada Respon.
Soroti Sengketa di Wadas yang Picu Kerusuhan, Beathor Suryadi: Saya Lihat Jokowi Nggak Ada Respon. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

Baca Juga: Ngabalin Singgung Fahri Hamzah Soal 'Harmoko' dalam Insiden Wadas, Rocky Gerung: Istana Selalu Bikin Noise

Beathor Suryadi juga menilai, sistem politik yang berlaku di Indonesia saat ini sangat memungkinkan konglomerat untuk merampas tanah rakyat, termasuk dalam konteks sengketa di Wadas.

Bahkan, dia menilai bahwa negara telah menjadi milik konglomerat dan dikendalikan oleh konglomerat.

"Sistem politiknya menyebabkan konglomerat itu juga merampas tanah rakyat. Jadi emang negara udah jadi milik mereka," katanya.

Selain itu, dia juga menyebut bahwa sumber konflik terkait sengketa tanah selalu dipicu oleh adanya dua surat atau sertifikat tanah di lokasi yang sama dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Surat tanah itu selalu konflik ketika satu lahan tanah ada dua surat (dari BPN), sama dengan STNK (dari kepolisian). Tapi polisi bisa menyelesaikan (sengketa STNK)," ujar dia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Ultimatum Pejabat Tak ‘Bermain-main’ di Desa Wadas: Nggak Usah Mancing-mancing

Beathor Suryadi juga menemukan adanya kejanggalan ketika dua pihak berbeda mendaftarkan tanah di lokasi yang sama dalam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Ketika hal tersebut terjadi, dia menyoroti bahwa BPN selalu mengutamakan PTSL yang diajukan oleh konglomerat atau pihak-pihak yang bermodal kuat untuk didaftarkan secara legal.

"Di daerah-daerah yang tanahnya dibutuhkan oleh konglomerat, PTSL itu menguntungkan pengusahanya," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x