Rocky Gerung juga turut mengomentari pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menyebut babi di China sebagai biang keladi naiknya harga kedelai.
Dia menilai bahwa Lutfi telah mengeluarkan pernyataan dengan kecacatan logika (logical fallacy) yang nyata.
"Tapi kemudian Lutfi (Menteri Perdagangan) itu bilang 'Itu gara-gara babi di China dikasih makan kedelai', logika-logika begini kan yang ngaco," katanya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyimpulkan bahwa segala persoalan yang merugikan rakyat kecil dalam beberapa waktu terakhir, khususnya terkait kelangkaan minyak goreng dan dana Jaminan Hari Tua (JHT) berakar dari kebijakan pemerintah yang kacau.
Dia menyebut, kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi yang kacau menyebabkan buruh korban PHK terus mogok kerja demi menagih JHT yang menjadi haknya.
"Ini sebetulnya, kita lagi lihat semua segmen masyarakat kecil akhirnya mengerti bahwa kebijakan yang kacau menyebabkan penderitaan. Buruh masih akan terus mogok untuk tagih JHT," ujar dia.
Terakhir, Rocky Gerung menilai fenomena kelangkaan minyak goreng telah menorehkan sejarah mengenai penderitaan dan perlawanan rakyat, yang ditandai dengan perlawanan tukang tempe terhadap tukang cendol dan tukang bakso yang dikerahkan sebagai 'buzzer'.
"Jadi ada sejarah yang ditulis rakyat kecil, sejarah tentang penderitaan dan sejarah tentang perlawanan. Pada akhirnya perlawanan tukang tempe itu langsung berhadapan dengan tukang cendol dan tukang bakso," tuturnya.***