KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menanggapi reaksi umat Islam yang beramai-ramai tak menghiraukan seruan Menag Yaqut terkait pengaturan penggunaan speaker Masjid.
Rocky Gerung memberikan komentar saat disodorkan fakta yang diperoleh jurnalis senior Hersubeno Arief, ketika sejumlah kalangan umat Islam di Indonesia ramai-ramai tak menghiraukan seruan Menag Yaqut dengan mengeraskan suara adzan dari speaker masjid masing-masing.
Rocky Gerung menilai, umat Islam ramai-ramai tak menghiraukan seruan Menag Yaqut karena kekuasaan tak mampu mengambil pelajaran.
"Jadi, kita mau lihat bahwa bangsa ini memang potensi untuk terbelah pada hal-hal yang sebetulnya bisa diterangkan. Tapi karena kekuasaan nggak bisa mengambil isu ini untuk dijadikan sebagai pelajaran, maka nanti dia akan berulang kan?," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 25 Februari 2022.
Rocky Gerung berpendapat bahwa tak selamanya masyarakat ingin disalahkan karena perpecahan horizontal yang kerap kali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, kekuasaan tak mampu memelihara ide kewarganegaraan sehingga isu terkait pernyataan Menag Yaqut yang diduga menyamakan suara adzan dengan gonggongan anjing menjadi 'bola panas'.
Dia menyebut, banyak isu di negeri ini yang menjadi sensitif karena tidak dituntun dengan ide kebangsaan.
"Kita selalu katakan bahwa tidak ada yang salah di situ, yang salah adalah kekuasaan yang tidak sanggup memelihara ide citizenship. Semua jadi sensitif isunya, karena tidak dituntun dengan ide kebangsaan," ujarnya.