Fadli Zon juga mengatakan bahwa fakta tersebut sangat sulit untuk dibantah dan menilai Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan harus bertanggung jawab terhadap kelangkaan minyak goreng di pasaran Indonesia.
Dia juga meminta agar Presiden Jokowi segera mencopot Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi karena dianggap tak mampu mengatasi hal tersebut.
"Ini adalah fakta yang sulit untuk dibantah dan pertanyaannya kemudian adalah 'Siapa sih yang harusnya bertanggung jawab?'. Menurut saya, sebenarnya presiden sangat dirugikan kalau ini yang bertanggung jawab Menteri Perdagangan, harusya copot saja," katanya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyampaikan bahwa minyak goreng merupakan salah satu hal yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, dalam hal ini pangan.
Dia bahkan menyebut Indonesia saat ini menjadi olok-olokan dunia internasional di tengah berkecamuknya perang Ukraina-Rusia.
"Ini menyangkut hal yang sangat basic (dasar), sampai kita menjadi olok-olokan. Ada perang Ukraina-Rusia, Putin katanya suruh kita urus minyak goreng saja dulu," ujar dia.
Dia juga menyebut adanya ironi karena minyak goreng justru langka di pasaran Indonesia yang dikenal sebagai negara penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, sedangkan dunia internasional sudah mulai berbicara tentang isu masa depan.
"Bagaimana orang sudah membicarakan hal-hal yang sophisticated, bicara artificial intelligence, mobil listrik, ternyata kita masih belum bisa mengurus minyak goreng. Ini betul sebuah ironi di tengah kita merupakan negara penghasil CPO terbesar di dunia," tuturnya.***