“Jadi konsekuensinya mesti ada, kalau begitu Menteri Perdagangan gak perlu ada kan, karena pasar udah bekerja, apalagi yang mesti dilakukan, semakin banyak keterangan dari saudara Lutfi, maka makin kacau pasarnya,” tambahnya.
Hal tersebut menurut Rocky Gerung bisa dibuktikan dengan melimpahnya stok minyak goreng di pasaran usai pemerintah resmi mencabut HET.
“Sekarang terbukti, bahwa begitu regulasinya diangkat, sistem pasar bekerja, maka supply demand itu langsung tersedia di pasar , “ terangnya.
Baca Juga: HOAX Video Sule Diciduk Polisi Terbukti Lakoni Praktek Bejat, Ini Fakta Sebenarnya
Lebih lanjut, mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu menyebut bahwa melimpahnya stok minyak goreng usai HET dicabut menjadi bukti bahwa janji-janji yang sempat dilontarkan oleh Presiden Jokowi tidak bisa dibuktikan.
Ia bahkan menyebut bahwa permasalahan minyak goreng ini menandakan bahwa kabinet kerja Presiden Jokowi tidak berguna.
“Yang ngaco itu janji Presiden bahwa dia bisa selesaikan dengan cara yang ajaib, jadi diketawain pasar, dan semua janji presiden akhirnya batal,” ucapnya.
“Jadi memang gak ada gunanya sebetulnya kabinet ini, karena kabinet Pak Jokowi waktu disusun ingin dianggap pro rakyat, oleh karena itu aka nada regulasi dengan kekuatan politik” tandasnya.***