PBB Sebut Ada Perampasan Lahan Hingga Ancaman Pembela HAM di Balik Proyek Sirkuit Mandalika MotoGP 2022

- 22 Maret 2022, 15:00 WIB
Mengungkap 'Sisi Gelap' Sirkuit Mandalika MotoGP 2022, Ada Dugaan Perampasan Lahan Hingga Pengusiran Paksa
Mengungkap 'Sisi Gelap' Sirkuit Mandalika MotoGP 2022, Ada Dugaan Perampasan Lahan Hingga Pengusiran Paksa /Instagram @zulkieflimansyah

Dia mengatakan sebagian dari tanahnya, sekitar 1,2 hektar, telah dibuka dan digunakan untuk membangun sirkuit kira-kira di mana tikungan nomor 10 dari trek sekarang.

Baca Juga: Aksi Nekat YouTuber Dede Inoen Sembunyi di Kolong Rel Kereta Api Usai Viral Makan ‘Raja Jin’

Kehilangan sebidang tanah itu membuat dia kehilangan pohon kelapa dan dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mendapatkan kompensasi atas kehilangan tersebut.

Sibawai, yang seperti kebanyakan orang Indonesia menggunakan satu nama, termasuk di antara 25 keluarga yang tinggal di sebelah lintasan balap sepanjang 4,3 km, tetapi dia tidak termasuk di antara penonton resmi hari Minggu yang berjumlah 60.000 orang, termasuk Presiden Joko Widodo dan pejabat tinggi lainnya.

Tanahnya termasuk dalam lebih dari 1.035 hektar yang didedikasikan untuk KEK Mandalika, sebuah proyek mega pariwisata senilai US$3 miliar, yang sebagian didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank, di pantai selatan Lombok.

Setelah selesai, proyek ini tidak hanya akan menjadi rumah bagi sirkuit kelas dunia, tetapi juga resor kelas atas, hotel dan vila, taman hiburan, dan lapangan golf.

Baca Juga: Munarman Tegaskan Tak Pernah Menyuruh Orang Melakukan Terorisme: Mohon Bebaskan Saya

Begitu pembangunan fasilitas ini dimulai, ayah enam anak ini mungkin harus meninggalkan rumahnya dan pindah seperti yang telah dilakukan banyak penduduk desa lainnya.

“Saya tidak bisa membayangkan berapa lama lagi saya harus tinggal di sini. Halaman depan saya sekarang tidak terawat karena saya selalu memikirkan hal ini dan saya tidak punya waktu untuk melakukan hal lain. Saya bertanya-tanya tentang masa depan saya, masa depan anak-anak saya. Saya khawatir tentang mereka, ” kata Sibawai.

Konflik tanah di Mandalika disorot oleh Olivier De Schutter, Pelapor Khusus PBB untuk kemiskinan ekstrem dan hak asasi manusia, dan pakar PBB lainnya pada Maret tahun lalu.

Halaman:

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: SCMP


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x