Mendag Lutfi Tak Kunjung Tangkap Mafia Minyak Goreng, Said Didu Bongkar Alasannya

- 23 Maret 2022, 11:30 WIB
Said Didu bongkar alasan mendag lutfi tak kunjung tangkap mafia minyak goreng.
Said Didu bongkar alasan mendag lutfi tak kunjung tangkap mafia minyak goreng. /Twitter @msaid_didu /

KABAR BESUKI -  Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu membongkar alasan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tak kunjung mengungkap dan menangkap para mafia minyak goreng.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Mendag Lutfi mengungkap bahwa kelangkaan serta tingginya harga  minyak goreng disebabkan oleh para mafia yang rakus dan jahat.

Hal tersebut diungkap langsung oleh Mendag Lutfi saat menghadiri rapat kerja bersama dengan para anggota DPR.

Mendag Lutfi bahkan mengaku ‘menyerah’ dan tidak bisa mengendalikan para mafia yang mempermainkan stok minyak goreng.

Menyikapi sikap pemerintah yang terkesan takut dengan para mafia minyak goreng, Said Didu membongkar alasan pemerintah yang hingga kini belum menangkap para mafia minyak goreng.

Baca Juga: Usai Diperiksa Polisi, Rizky Billar Kembalikan Uang Rp10 Juta Pemberian Doni Salmanan

Melalui cuitannya di Twitter, Said Didu mengungkap bahwa ada keruwetan tingkatan mafia minyak goreng yang berkaitan dengan pemerintah.

Said Didu juga menyinggung mengenai strategi bisnis yang menjadi alasan perusahaan swasta menunda produksi yang tidak dapat disebut sebagai tindakan melawan hukum.

“Sesuai pengertian umum bahwa mafia adalah sekelompok orang yang bergerak secara rahasia untuk melakukan kejahatan, jika definisi ini digunakan dalam #mafiamigor maka mereka adalah penjahat dan pelanggar hukum, kalau memang demikian kenapa tidak bisa diungkap?” tulis Said Didu seperti dikutip Kabar Besuki melalui cuitannya di Twitter @msaid_didu pada 23 Maret 2022.

Said Didu lantas mengkategorikan beberapa tingkat keruwetan para mafia minyak goreng.

  1. Mafia ada-sudah menguasai penguasa
  2. Mafia ada-sudah bagian oligarki
  3. Mafia ada-dijadikan sapi perah penguasa
  4. Mafia tidak ada-hanya oligopoli
  5. Mafia tidak ada-hanya memanfaatkan celah aturan cari untung

Baca Juga: Mendag Lutfi Dianggap Jadi Bahan Tertawaan Ekonom Dunia, Rocky Gerung: Ini Bahaya Kalau Nggak Punya Rasa Malu

Said Didu mengatakan bahwa untuk mengetahui pada posisi mana mafia minyak goreng, maka perlu dianalisis kebijakan pemerintah terkait perdagangan CPO dan minyak goreng agar kita mengetahui apakah mafia ada dan bagaimana cara mereka melakukan kejahatan.

“Kenaikan harga migor disebabkan oleh kenaikan harga CPO. Kenaikan harga CPO disebabkan kenaikan harga minyak bumi dan gagal panen penghasil kedelai. Harga CPO sekarang selalu terkait dengan harga minyak bumi karena di dunia tidak sedikit CPO digunakan sebagai bahan bakar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Said Didu lantas mengungkap orang-orang yang berpotensi untuk menjadi mafia minyak goreng.

“Apakah ada yang main (dalam kebijakan minyak goreng)? Jelas ada, siapa potensial bermain? Mulai dari produsen CPO, distributor, retailer sampai pengecer,” terangnya.

Baca Juga: Marc Marquez Didiagnosis Diplopia Usai Kecelakaan Saat MotoGP Mandalika 2022, Apa Itu Diplopia?

Analisis Said Didu, kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini bukan karena tidak ada barang, akan tetapi adanya penundaan produksi, distribusi dan penjualan.

Menurutnya, menunda produksi hingga penjualan merupakan strategi bisnis yang dilakukan para mafia minyak goreng untuk meraup keuntungan besar dan meminimalisir kerugian.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Terkait

Terkini