"Intinya sekarang adalah keadaan yang biasa disebut anomi, artinya tidak ada lagi panduan aturan sehingga semua orang lakukan segala hal," katanya.
Baca Juga: Profesor Singapura Puji Jokowi Pemimpin Jenius, Rocky Gerung: Profesor Kok Mirip Buzzer
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahaya yang akan timbul apabila keadaan seperti ini terus-menerus berlangsung.
Filsuf asal Manado itu menilai, pemerintah atau penguasa seolah-olah ingin menguji daya tahan publik terhadap kebijakan yang kerap dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.
Sebaliknya kata dia, publik juga berhak untuk mencurigai daya tahan kekuasaan akibat tindakannya yang semena-mena terhadap rakyat.
"Yang berbahaya kalau keadaan semacam ini diam-diam sebetulnya dimaksudkan untuk menguji daya tahan publik, sambil kita curigai juga daya tahan dari kekuasaan," ujar dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekuasaan Rezim Presiden Jokowi Harus Diakhiri untuk Menyelamatkan KPK
Rocky Gerung juga menyimpulkan bahwa keadaan ini dapat dilihat sebagai peluang untuk mempercepat atau memperlambat perubahan.
Dia juga menegaskan bahwa cepat atau lambat perubahan tak akan mampu dicegah oleh siapapun.
"Jadi ini saat di mana kita saling melihat peluang untuk mempercepat atau memperlambat perubahan, tapi yang jelas perubahan udah nggak bisa dicegah," tuturnya.***