Minyak Goreng Mahal Jokowi hanya Modal Lempar Kaos, Rocky Gerung : Menteri Perdagangan Malah Kabur

- 8 April 2022, 19:25 WIB
Indonesia sudah tidak punya harapan dengan kekacauan kebijakan yang terjadi
Indonesia sudah tidak punya harapan dengan kekacauan kebijakan yang terjadi /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Kenaikan bahan rumah tangga seperti minyak goreng sampai ini masih menjadi kekhawatiran dari masyarakat.

Pasalnya kenaikan minyak goreng tersebut terjadi setelah pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET), meski pasokan bertambah harga minyak pun juga melambung.

Sebelumnya Menteri Perdagangan menjanjikan akan menurunkan harga minyak goreng tapi sampai saat ini tidak ada penurunan sama sekali.

Baca Juga: Hadiri Kediaman Megawati, Menteri Agama dan Ketum PBNU Mendapat Asupan Masa Depan RI

Dilansir Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung, dia menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi pada negara kita, dan banyak sekali berita-berita hoax yang beredar hanya untuk menakut-nakuti publik.

“Itu adalah pertanda bahwa hal yang disebut order itu sudah hilang, dan sekarang kita masuk dengan istilah namanya anomi, tidak adanya nomos yang artinya hukum atau aturan,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa pada kenyataanya masyarakat sudah tidak punya kepercayaan lagi terhadap pemerintah, karena janji-janji pemerintah tentang penurunan minyak goreng sampai saat belum ada kabar.

Baca Juga: Video Sosok Pria Ikut Sholat Berjamaah Sambil Memutar Slot Game Judi Online, Netizen: Parah Loe

“Keadaan anomie ini membuat orang menganggap apapun yang diucapkan pemerintah itu pasti mengandung kebohongan, walaupun pemerintah bilang mereka serius, tetap saja tidak akan ada yang percaya,” jelasnya.

Rocky membantah berita yang beredar, bahwa Polda Metro Jaya akan mempidanakan para demonstran yang melakukan demo, padahal menurut hukum, hukum demonstrasi harus dikawal dan dijaga oleh anggota kepolisian, itu adalah yang terjadi sebenarnya.

“Apapun yang hendak diucapkan oleh aparat  keamanan dianggap sebagai upaya untuk menakut nakuti, jadi kehilangan anomie ini sangat berbahaya, karena kita ngak tahu apa itu operasi intelijen, atau ini hanya saling kirim hoax antar kelompok,” tuturnya.

Baca Juga: Harta Indra Kenz yang Disita Apa Bisa Kembali ke Korban Investasi Bodong? PPATK: Biasanya Uangnya Hilang

Masyarakat sudah tidak peduli lagi dengan hasil rapat sidang kabinet karena bagi mereka, mereka tidak mempunyai harapan yang jelas atas kekacauan yang terjadi di negeri ini.

“Beberapa fakta harus diverifikasi, tapi bagi rakyat memverifikasi itu gak perlu lagi, karena sudah terjadi kekacauan di dapur emak-emak, dengan demo mahasiswa itu akan membuat mereka punya harapan, mereka tidak berharap dari sidang kabinet Mahfud MD, apalagi Luhut,” ucapnya.

Mantan Dosen UGM itu menjelaskan bahwa pada kenyataan saat ini adalah banyak masyarakat yang lebih memilih bergantung dan berharap kepada mahasiswa, karena mereka berpikir dengan adanya demonstrasi ini setidaknya mereka mempunyai sebuah harapan.

“Mereka sama sekali tidak peduli dengan hal itu, yang mereka perhatikan adalah hoaxnya itu, karena itu yang akan terjadi, dan bahayanya kalau pemerintah kehilangan kepercayaan,” jelasnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Prediksi 2 Menteri Ini Akan Segera Mundur Imbas Kekacauan Naiknya Harga Kebutuhan

Bahkan kekacauan utama yang terjadi adalah pada koordinasi pemerintahan, mereka memilih melarikan diri daripada menghadapi masyarakat, memberikan hal yang sebenarnya tidak terlalu menjadi hal pokok bagi mereka.

“Kementerian Perdagangan ketika di datangi emak-emak soal minyak goreng, menterinya malah kabur, hal itu menunjukkan bahwa kekacauan itu sudah ada dalam koordinasi untuk kacau,” tuturnya kembali.

Rocky memprediksi akan ada tiga menteri yang akan mengundurkan diri salah satunya adalah Menteri Perdagangan karena dianggap sebagai dalang dari kekacauan ini, dan presiden menyerahkan semua teknisnya ke Mendag.

“Keadaan ini kalau menggunakan analisis normal, kira-kira ada 3 menteri yang akan berhenti, yang pertama menteri agama karena sudah bertemu Megawati, diikuti oleh Menteri Lutfi karena untuk apa Menteri Lutfi ada disitu seluruh wajahnya sudah dianggap sebagai biang keladi, padahal Menteri Lutfi menganggap saya sudah menyerah maka untuk itu presiden tolong saya, tapi presiden itu menganggap dia yang bertanggung jawab secara teknis,” jawabnya.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Pelatih Tenis Meja di Acara Sahur Lebih Segerr, Wendi Cagur Ngaku Kaget

Seorang Filsuf itu juga menjelaskan bahwa modal Jokowi hanya bagi-bagi hal yang tidak penting dan hal tersebut tentu salah satu pencitraan dia kepada masyarakat.

“Modal Jokowi kembali ke apa yang dia tahu yaitu lempar-lempar hadiah walaupun itu buruk pencitraan, tapi itu dilakukan tulus kenapa? karena tidak ada cara lain untuk membujuk rakyat,” katanya.

Pengamat politik itu juga mengatakan bahwa negara ini sedang berada di jurang dan dai menyebut bahwa Indonesia sudah tidak ada harapan.

“BLT, iya rakyat dapat BLT, tapi sampai kapan? tiba-tiba nanti dihentikan lagi, keadaan ini kalau mau dirumuskan adalah seperti keadaan yang menuju jurang, kalau mau dinaikin lagi siapa yang punya kemampuan moral kalau Indonesia punya harapan,” bahasanya.

Menurutnya, kesadaran untuk berharap itu berada pada kesadaran untuk mengubah, kalau berharap pada sesuatu tentunya mengubah hal yang buruk hari ini dan itu direpresentasikan oleh mahasiswa, mahasiswa sudah paham hoax hanya dipakai untuk menakut-nakuti publik.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 26 Sudah Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Pendaftarannya

“Kalau orang punya harapan tidak akan ada yang membuat hoax, presiden sedang memikirkan satu kebijakan tapi tidak ada yang percaya,” ungkapnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Youtube Rocky Gerung


Tags

Terkait

Terkini