Lebih lanjut, Rocky Gerung menganggap bahwa Istana sangat khawatir dengan aksi demo 11 April 2022 karena telah direstui oleh Jenderal Andika Perkasa dan La Nyalla.
Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu juga mengatakan, mahasiswa telah memiliki sistem yang memadai untuk mencegah masuknya penyusup sekaligus mencegah potensi terjadinya kericuhan sejak dini.
"Istana itu khawatir, jadi bukan mahasiswa yang khawatir untuk disusupi. Mahasiswa punya sistem sendiri untuk mencegah penyusupan, Istana yang khawatir bahwa dia tidak mampu untuk mencegah bila terjadi keadaan yang membahayakan," katanya.
Filsuf asal Manado itu juga menegaskan, restu Jenderal Andika Perkasa memperkuat dukungan tentara terhadap mahasiswa yang akan melakukan aksi demo 11 April 2022.
"Jadi sinyal Andika tentu dikoordinasikan dengan kepolisian bahwa 'Oke, aman-aman aja'. Artinya tentara bakal ada di belakang mahasiswa, gampangnya begitu kan?," ujar dia.
Mengenai dukungan La Nyalla terhadap aksi demo 11 April 2022, Rocky Gerung menilai mantan Ketua Umum PSSI periode 2015-2015 itu ingin berperang terhadap segala kebusukan Istana.
Dia juga menilai, La Nyalla telah menyadari pentingnya peranan dan suara DPD dalam kondisi ketidakpastian seperti saat ini.
"Kalau La Nyalla jelas dia mau perang dengan kebusukan Istana. Tapi La Nyalla mulai paham bahwa suara DPD itu signifikan dalam keadaan ketidakpastian. DPD bisa muncul sebagai semacam perangkul semua insan politik," tuturnya.***