Menurut mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu, kalau mendadak Wiranto mengundang BEM Nusantara, itu artinya ada kecemasan yang dialami oleh presiden, dengan munculnya Wiranto akan muncul beberapa isu, karena dia pandai melakukannya.
“Jadi kalau Wiranto mengumpulkan mahasiswa, itu, ya bisa kita tahu apa reputasi Wiranto dari zaman awal itu, dianggap sebagai orang yang tahu dan paham cara untuk, bukan memecah belah sebenarnya tapi membuat kaum ter-isu, punya keahlian itu,”. kata Rocky.
“Wiranto berhak melakukan hal itu, karena dia aparat presiden, yang agak sedikit mengejutkan akhirnya Wiranto turun tangan, kalau Wiranto sudah turun tangan itu ada kecemasan luar biasa,” lanjutnya
Rocky Gerung mengatakan di zaman sekarang semua sudah berubah BEM Nusantara itu memang gampang dikuasai oleh kekuasaan.
“Tapi, era sudah berubah, kalau mahasiswa-mahasiswa itu dipanggil atas nama BEM Nusantara yang memang dibiayai oleh kekuasaan, BEM Nusantara juga tidak mau menunjukkan wajahnya, karena begitu muncul di Televisi tentu dijewer sama emaknya,” jawab Rocky.
“BEM Nusantara pasti takut dengan emak-emak dirumah daripada harus melakukan konferensi pers di istana, karena begitu ada mahasiswa yang berada di istana banyak yang berpikir pasti pulangnya bawa amplop, buruknya itu dalam sejarah pasti ada aja penghianat,” tambahnya
Menurut Rocky, dengan adanya undangan dari Wiranto untuk BEM Nusantara tidak menutup kemungkinan akan adanya penghianat dan diantara mereka akan berbalik haluan karena merasa malu.
“Bahkan BEM Nusantara, 24 jam kedepan tidak menutup kemungkinan akan berbalik arah karena dia akan malu kalau ketahuan bawa amplop,” jawab lagi Rocky.
Sementara lain jurnalis senior, Hersubeno Arief mennilai bahwa BEM Nusantara adalah Badan Eksekutif Mahasiswa yang kebanyakan berasal dari kampus-kampus swasta kecil, merekalah yang paling menderita dari kebijakan pemerintah.