Larangan Ekspor Minyak Sawit Sebabkan Perusahaan Besar Mendapatkan Kesulitan: Unilever dan Nestle

- 25 April 2022, 13:13 WIB
Ilustrasi larangan ekspor minyak sawit
Ilustrasi larangan ekspor minyak sawit /Pixabay/Sarangib

KABAR BESUKI - Rencana Indonesia melarang ekspor minyak sawit memberikan pukulan bagi perusahaan makanan dan konsumen terkemuka dunia termasuk Unilever, Procter & Gamble, Nestle.

Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan global nabati, yang digunakan dalam segala hal.
 
Minyak nabati ini digunakan mulai dari pembuatan kue, coklat, margarin, lemak goreng, kosmetik, sabun, sampo, dan produk pembersih.
 
 
Ini juga merupakan rahasia dari coklat Ferrero Rocher dan olesan Nutella, yang memberikan tekstur halus dan umur simpan yang lebih lama.
 
Berdasarkan data terbaru, Unilever mengatakan pada tahun 2016 mereka menggunakan sekitar 1 juta ton minyak sawit mentah dan turunannya.
 
Sekitar 0,5 ton minyak inti sawit mentah dan turunannya.
 
Dikatakan bahwa itu adalah pengguna terbesar minyak sawit bersertifikat fisik di industri barang konsumsi.
 
Perusahaan menolak untuk memberikan lebih banyak data terbaru.
 
Pada tahun 2020, pembuat coklat batangan KitKat membeli sekitar 453.000 ton minyak sawit dan minyak inti sawit.
 
 
Sebagian besar dari Indonesia dan Malaysia.
 
Menggunakan sekitar 88 pemasok dari 1.600 lebih pabrik di 21 negara.
 
Mereka juga membeli dari Amerika Latin, Afrika, dan bagian Asia lainnya.
 
Sebuah dokumen perusahaan menunjukkan Procter and Gamble (P&G), juga menggunakan sekitar 605.000 ton minyak sawit dan minyak inti sawit pada tahun 2020-2021.
 
Pembeliannya mencapai sekitar 0,8 persen dari produksi minyak sawit global dan menjual produk sampingan minyak sawit yang tidak dapat digunakan.
 
 
Sekitar 70 persen minyak sawitnya bersumber dari kilang di Malaysia dan Indonesia.
 
Menurut situs web Mondelez International, pembuat Orea mengatakan bahwa mereka membeli minyak sawit dalam jumlah besar dalam pengajuan sekuritas.
 
Menyumbang 0,5 persen dari konsumsi minyak sawit secara global, dilansir Kabar Besuki dari CNA News.
 
Danone juga mengatakan membeli total 71.000 ton minyak sawit pada 2018.
 
Menurut situs web Ferrero, pembuat Nutella Italia memperoleh 85 persen pasokan minyak sawitnya dari Malaysia dan hanya 9 persen dari Indonesia pada paruh pertama tahun 2021.
 
 
L'oreal mengatakan bahwa pada tahun 2021 mereka membeli kurang dari 310 ton minyak sawit dan juga menggunakan turunan minyak sawit kurang lebih 71.000 ton.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

x