Pembangunan Bandara Terbengkalai, Jokowi dan Kemenhub Diminta untuk Kucurkan Dana

- 25 April 2022, 19:44 WIB
Ilustrasi gambar pembangunan mega proyek bandara di Nabire
Ilustrasi gambar pembangunan mega proyek bandara di Nabire /Pexels/Matt Hardy

KABAR BESUKI - Mega proyek pembangunan bandara di Nabire, Provinsi Papua terancam mangkrak dan tidak bisa dilanjutkan kembali. Hal ini dikarenakan tidak ada alokasi dana untuk melanjutkan proyek besar tersebut.
 
Pembangunan mega proyek bandara d Nabire tersebut didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) tahun 2022.
 
Besaran nominal pembangunan proyek bandara sudah menghabiskan dana sebesar Rp850 miliyar. Bukan dana yang sedikit, mega proyek yang seharusnya rampung justru terancam mangkrak.
 
 
Rencana dibangunnya bandara tersebut untuk tujuan menjadi konektivitas dan membantu aksesibilitas transportasi logistik di Papua.
 
Dana yang sangat besar memungkinkan perkembangan pembangunan seharusnya sudah terlihat.
 
Namun, hingga sampai saat ini proyek tersebut belum menunjukkan prospek bagus akan selesainya dan rampungnya seluruh pengerjaan.
 
Meski sudah dicanangkan sejak tahun 2017, proyek yang nilainya sangat fantastis itu hingga kini masih terbengkalai.
 
 
Terkait dengan pembangunan proyek bandara di Nabire, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire, Salmon Pigai akhirnya angkat bicara.
 
Menurutnya pembangunan bandara di Nabire berpotensi terbengkalai lantara tidak ada kejelasan alokasi dana dari APBN.
 
"Kami tidak mau tunda-tunda, tunda tahunnya akan datang, kami akan programkan lagi," ujar Salmon Pigai, seperti dilansir Kabar Besuki dari YouTube TvOneNews.
 
Namun dengan jelas ia mengatakan jika pembangunan bandara tersebut akan dihentikan, Salmon Pigai menolak keras instruksi itu.
 
 
"Baru mau diberhentikan sekarang, Tidak Bisa, kami tidak akan menerima itu, jika diberhentikan sekarang," jelasnya.
 
Sebagai solusi agar tidak terbengkalai, Salmon Pigai meminta kepada Presiden Jokowi dan Kementerian Perhubungan untuk menggelontorkan dana guna membangun kembali bandara di Nabire.
 
"Gimana caranya Presiden Republik Indonesia bersama Dinas Perhubungan, Kementerian Perhubungan harus secepatnya turunkan dana," tambahnya.
 
Sementara itu Kepala Kantor Unit Pelaksana Bandara Nabire, Muhamad Nafik hingga saat ini masih belum mengetahui besaran dana pembangunan bandara tersebut.
 
 
"Sampai dengan hari ini kami belum tahu berapa alokasi untuk penyelesaian bandara baru. Yang kami ketahui, informasi dari pimpinan kami di pusat akan ada penyesuaian atau pengurangan. Makanya kita masih tunggu," ungkapnya.
 
Pembangunan proyek bandara di Nabire pertama kali dikunjungi oleh Presiden Jokowi pada tahun 2017 silam.
 
Namun, perencanaan sudah dilakukan pada tahun 2018-2019, pada 2019 baru dikerjakan.
 
"Pengerjaannya multiyears. Kontraknya mulai 2019 hingga 2021. Pada 2019 ada penyempurnaan desain dan value engineering yang mengevaluasi fungsi-fungsi bangunan yang esensial sehingga pelaksanaan pembangunan baru dikerjakan pada. Proses lelang dan pengadaan dilakukan awal 2020. Kemudian baru pada Agustus 2020 kontrak untuk pekerjaan sisi udara dan September 2020 untuk kontrak pekerjaan sisi darat dilaksanakan," tambahnya.
 
 
Hingga sampai saat ini proyek bandara di Nabire masih belum menunjukkan perkembangan yang berarti.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x