"Kenaikan harga BBM bersubsidi kali ini tidak wajar dan terkesan terburu-buru, " kata Aris.
Selain itu, Aris menambahkan kalau pemerintah seharusnya memikirkan inflasi yang akan terjadi bila kenaikan itu diterapkan, dan tidak akan selesai segala urusan kalau hanya sekedar memberi bantuan sebesar 600 ribu rupiah.
"Banyak hal yang perlu dievaluasi sebelum pemerintah menaikan harga BBM, seharusnya memprioritaskan kebutuhan primer bukan kebutuhan sekunder," bebernya.
Selain itu puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa Banyuwangi meminta untuk dewan keluar dari gedung, untuk ikut memberikan statement serta berjanji menyampaikan tuntutan ke pemerintah pusat.
Dan mendesak supaya ada hearing terbuka dengan mahasiswa guna menyikapi tuntutan para mahasiswa.
Sementara itu Anggota DPRD Banyuwangi Eko Hariyono mengatakan pihaknya beserta beberapa anggota DPRD Banyuwangi sudah menemui aliansi mahasiswa serta siap menyuarakan tuntutan dari mahasiswa terkait BBM.
"Kami akan mengawal tuntutan yang diajukan para mahasiswa," ucap Eko ujarnya.
Selain itu Anggota Dewan dari Fraksi PDIP Eko menambahkan kalau ia sangat mengapresiasi suara mahasiswa sebagai keterwakilan langsung dari keluh kesah rakyat.