IMM Banyuwangi Menolak Kenaikan Harga BBM, Iqbal Wahyudin: Memicu Efek Domino

- 7 September 2022, 09:05 WIB
IMM Banyuwangi Menolak Kenaikan Harga BBM.
IMM Banyuwangi Menolak Kenaikan Harga BBM. /Kabar Besuki/Tsabit/

KABAR BESUKI - Puluhan mahasiswa  yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa banyuwangi, melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD Banyuwangi.

Aksi penolakan yang dilakukan aliansi mahasiswa Cipayung dan Bem Banyuwangi itu dilakukan pada Selasa, 6 September 2022, yang mana mereka mengajukan 7 tuntutan untuk disampaikan ke pemerintah pusat.

Demonstrasi yang digelar sejak pukul 14.30 WIB tersebut diikuti sekira 50 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa, terdiri dari organisasi mahasiswa eksternal yakni GMNI, IMM, HMI dan BEM Se -Banyuwangi.

Sebagaimana dilaporkan langsung oleh tim Kabar Besuki, saat ada di lokasi terjadinya aksi demonstrasi tersebut, pada Selasa, 6 September 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions 2022-2023 Inter Milan vs Bayern Munchen Tayang di SCTV dan Champions TV 2

Adapun Aliansi Mahasiswa Banyuwangi menyerukan beberapa tuntutan diantaranya turunkan harga BBM, evaluasi SKK dan BPH migas, berantas mafia migas, copot menteri ESDM.

Dan tak hanya itu, mahasiswa tersebut juga meminta Lakukan Revisi Perpres No. 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan jual harga eceran BBM untuk mempertegas pihak-pihak yang menerima subsidi.

Laksanakan Pasal 33 UUD 1945 dan mendesak DPRD Banyuwangi untuk mengawal tuntutan, hingga ke pemerintahan pusat.

Koordinator Aksi Aris Rahmatulloh mengatakan kalau ia bersama seluruh elemen mahasiswa melayangkan 7 tuntutan ke Pemerintah, salah satunya menyesali sikap pemerintah yang menaikan harga BBM.

"Kenaikan harga BBM bersubsidi kali ini tidak wajar dan terkesan terburu-buru, " kata Aris.

Selain itu, Aris menambahkan kalau pemerintah seharusnya memikirkan inflasi yang akan terjadi bila kenaikan itu diterapkan, dan tidak akan selesai segala urusan kalau hanya sekedar memberi bantuan sebesar 600 ribu rupiah.

"Banyak hal yang perlu dievaluasi sebelum pemerintah menaikan harga BBM, seharusnya memprioritaskan kebutuhan primer bukan kebutuhan sekunder," bebernya.

Baca Juga: Klasemen Sementara Fase Grup Liga Champions 2022-2023 Hari Ini: Real Madrid Hingga PSG Amankan Posisi Puncak

Selain itu puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa Banyuwangi meminta untuk dewan keluar dari gedung, untuk ikut memberikan statement serta berjanji menyampaikan tuntutan ke pemerintah pusat.

Dan mendesak supaya ada hearing terbuka dengan mahasiswa guna menyikapi tuntutan para mahasiswa.

Sementara itu Anggota DPRD Banyuwangi Eko Hariyono mengatakan pihaknya beserta beberapa anggota DPRD Banyuwangi sudah menemui aliansi mahasiswa serta siap menyuarakan tuntutan dari mahasiswa terkait BBM.

"Kami akan mengawal tuntutan yang diajukan para mahasiswa," ucap Eko ujarnya.

Selain itu Anggota Dewan dari Fraksi PDIP Eko menambahkan kalau ia sangat mengapresiasi suara mahasiswa sebagai keterwakilan langsung dari keluh kesah rakyat.

Baca Juga: Klasemen Sementara Grup F Liga Champions 2022-2023: Real Madrid di Posisi Puncak, Shakhtar Donetsk Runner Up

Eko dan juga pihaknya akan mendorong untuk fraksi lain untuk mengawal tuntutan ini, sehingga tuntutan tersebut bisa sampai ke ranah pemerintahan pusat.

"Kami akan lakukan koordinasi langsung terkait tuntutan Mahasiswa dari tinggat DPRD Provinsi hingga DPR RI," lanjut Eko.

Dalam aksi tersebut, IMM Banyuwangi juga menolak adanya kenaikan harga BMM, hal tersebut disamapaikan langsung oleh Iqbal Wahyudin.

Iqbal Wahyudin selaku ketua PC IMM Banyuwangi juga menolak mengenai kenaikan harga BBM, karena itu dinilai akan memberatkan masyarakat.

Kenaikan harga BMM tentunya akan sangat memberikan dampak tidak baik kepada rakyat, karena hal tersebut memicu sebuah efek domino kenaikan pada bahan-bahan pokok yang lain,” kata Iqbal.

Tak hanya Iqbal, Almujaddidin atau biasa dipanggil Ajo selaku Kabid HPKP (Hikmah, Politik, dan Kajian Publik) PC IMM Banyuwangi, bahwa kenaikan harga BBM juga menjadi sebuah kebodohan di ranah pemerintahan pusat.

Kita perlu mempertanyakan kinerja dari pemerintahan, sebab jika bekerja hanya sekedar bekerja, kera di hutan juga bekerja. Jika makan hanya sekedar makan, kerbau di ladang juga makan,” ungkap Ajo mengutip pernyataan Buya Hamka.***

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x